'See you on your place Ze...'
-Jeffrey Aldebaran-
###
2 bulan sudah Zenia menetap di Singapura bersama sang papa. Selama itu juga dia sama sekali tidak mendapatkan pesan dari Indonesia,tentang sekolahnya,tentang keluarga dari kakaknya atau bahkan dari sahabat-sahabat nya. Hanya beberapa kali dalam bulan ini,Lyli mendapati mengirimkan pesan pertanyaan kepada Zenia bagaimana kabar dan adakah rencana Zenia kembali ke Jakarta.
Dari semua pertanyaan itu juga,Zenia sama sekali tidak mendapatkan berita mengenai orang itu. Zenia enggan bertanya,jika Zenia bisa jujur dia ingin kemarin adalah kali terakhir dia mengejar seseorang. Dia lelah selalu menjadi yang aktif,dia wanita dan dia ingin diperlakukan sebagaimana wanita.
"Rey baru saja menelfon,dia bilang Rey dan teman-temannya akan mengadakan kejutan ulang tahun untuk Jef dan mereka mengundang kamu..." Jelas Zendaya.
Zenia mendongak dari acara merendam kakinya di kolam renang.
"Kak Rey nelfon papa ?? Kenapa nggak nelfon Zenia sendiri ??" Balas Zenia.
Zendaya duduk di kursi yang tersedia.
"Papa nggak tahu,hanya itu yang bisa papa berikan padamu. Kamu akan hadir ??" Ujar Zendaya.
Zenia menatap kedepan. Dia masih ingat benar ucapan sang papa selepas dia tersadar dari koma,kenapa dia di Singapura ?? Jawaban Zendaya berhasil membuat Zenia sakit hati hingga menolak untuk keluar dan beraktifitas dengan semestinya.
'Apa yang kamu harapkan ?? Jef akan menahan kamu ?? Kamu terbaring disana karena dia,dia jarang menjenguk kamu selepas kejadian tembakan itu,bahkan ketika kamu dibawa ke bandara dia juga tidak datang mengantarkan kamu...'
'Apakah itu masih belum cukup membuat kamu merasa sakit hati ?? Kamu telah dicampakkan seperti itu dan kamu masih berharap dia akan kemari ??'
Zenia tersenyum getir.
'Kalau pun dia kemari,papa tidak akan menerima dia sama seperti dulu. Pandangan papa terhadapnya sudah berbeda. Papa khawatir sama kamu dan karena itu papa melakukan ini,papa tidak mau kamu sakit hati lagi...'
Zenia mengakhiri ingatan itu dengan bangkit dari pinggir kolam renangnya.
"Zenia ke kamar pa..." Jelas Zenia dan bergegas pergi.
***
Sarapan pagi ini terasa sedikit lebih kondusif dibanding kemarin. Jef sadar benar bahwa dia bersalah dan dia harus meminta maaf.
"Pa,maaf soal kemarin. Jef sadar Jef salah dan terlalu gegabah,Jef seharusnya bisa berpikir lebih jauh akan dampaknya dan nggak membuat papa sampai seperti sekarang. Jef minta maaf pa..." Jelas Jef panjang.
Seumur hidupnya,ini adalah kali pertama Jef berbicara sepanjang itu kepada sang papa.
Julio mendongak sejenak dari makanannya dan kembali fokus pada pasta miliknya.
"Papa tidak marah sama kamu. Papa hanya sedikit tidak menyangka kamu akan memilih bertindak demikian,tapi kembali lagi,semuanya terserah sama kamu. Apapun keputusan kamu papa akan menghargainya. Kamu dan Zenia masih muda dan kalian masih akan bertemu sama banyak orang di luaran sana jadi papa tidak akan menghakimi keputusan kamu kemarin...." Jelas Julio.
Jef mengangguk.
"Lusa kamu berulang tahun. Kamu mau minta hadiah apa dari papa ??" Balas Julio.
Jef menghentikan acara makannya. Ini kali pertama sang papa menawarinya hadiah. Selama 17 tahun Jef hidup,papanya hanya memberikan dia kado hingga dia berumur 7 tahun. Hanya ketika mamanya masih hidup,selepas mamanya meninggal,Jef dan Julio menjadi sosok yang asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simulacrum (Completed)
FanfictionFollow my account before reading !!! *** Simulacrum berasal dari bahasa latin yang berarti patung. *** Jeffrey Aldebaran. Ketua OSIS dingin yang sayangnya tampan membuat hampir seluruh wanita di sekolahnya bertekuk lutut didepannya. 'Saya sudah pern...