EPILOG : Saujana

173 18 6
                                    

'Entah bagaimana akhirannya,litani adalah satu-satunya hal yang bisa saya gaungkan di dalam hati...'
-Zenia Adriana-

###

1 tahun kemudian....

Jef melihat paspor dan tiket yang akan dia gunakan untuk kembali malam ini,dia sudah di bandara dan penerbangannya akan dilakukan sekitar 1 jam lagi. Tapi entah kenapa dia merasa dia tidak ingin naik dengan maskapai yang dia pilih malam ini. Dia ingin pulang,sangat. Tapi entah kenapa malam ini,dia ragu bahkan ketika hati dan pikirannya tertuju pada satu objek yang selalu dia rindukan. Hanya orang itu yang menjadi alasan Jef ingin kembali. Pekerjaan yang dia tinggalkan di apartemen nya memang belum tuntas tapi masih memiliki cukup tenggat waktu,jadi Jef bisa mengerjakan itu nanti. Tapi entah kenapa,dia merasa gusar.

Telefon genggam milik Jef bergetar panjang tanda bahwa seseorang menelfon disana. Nama Skala terpampang disana dengan foto pria itu bersama wanitanya. Jef akui dia merasa terganggu dengan itu,dia ingin Skala tidak menyangkutkan Zenia dalam hidup pria itu tapi,jelas Jef akan nampak egois. Sebab sebelum bersama Jef,Skala jelas orang yang membersamai Zenia sedikit lebih lama.

"Apa ??" Balas Jef.

Skala berdehem diujung sana.

'Lo beneran pulang hari ini kan ??' Balas Skala.

Jef mengangkat sebelah alisnya.

"Kenapa Lo mau tahu ?? Kita nggak cukup dekat untuk Lo menanyakan sesuatu menggelikan seperti itu..." Balas Jef geli.

'Zeze udah menyiapkan segala macam hal untuk menyambut Lo hari ini. Dia bahkan rela begadang untuk memasak,membersihkan kamar untuk Lo tempati dan merawat dirinya sendiri. Gue cuma memastikan Lo nggak akan mengecewakan dia...'
Jelas Skala.

Kadang kala Jef merasa Skala adalah orang yang tepat jika memang bukan dia orang yang akan berdiri disamping Zenia. Pria itu berani mengambil resiko apapun dalam hidupnya untuk membuat Zenia bahagia. Tapi meski begitu,Skala bukan Jef. Jadi dilihat darimana saja,Jef tetap akan menjadi juaranya.

"Gue udah di bandara dan akan naik ke pesawat. Pesawat gue udah datang,waktu gue naik kesana tinggal 20 menit lagi,tapi Skal...." Ucapan Jef terhenti. Menatap dalam dimana pesawat yang akan membawanya pulang itu dengan dalam.

'Tapi apa ??? Lo mau menunda kepulangan Lo ?? Iya ?? Disaat wanita Lo udah menunggu Lo dengan bahagia ?? Lo mau membuat dia redup karena Lo nggak jadi balik ??' Ujar Skala menggebu.

Jef memejam sejenak. Meredakan gemuruh di dalam hatinya. Dadanya terasa penuh entah karena apa,hingga rasanya Jef akan muntah saking sesaknya.

"Titip Zenia bentar..." Ujar Jef.

Diujung sana Skala diam. Cukup lama.

'Alay banget deh Lo. Juga,tanpa Lo minta pun gue bakalan jagain Zenia sebaik yang gue bisa...' Jelas Skala menggebu.

"Gue harus pergi,sebelum ketinggalan pesawat..." Ujar Jef dan setelahnya dia memutuskan telefon antara dirinya dan Skala. Berdiri,menatap sekali lagi pada pesawat didepannya dan menggeret kopernya ke tempat dimana dia akan diantar pulang.

Dalam setiap langkah kaki Jef malam itu dia menyelipkan satu kalimat yang membuat dadanya membuncah.

Zenia,saya pulang...

***

Suasana kediaman Adrian pagi ini nampak sangat amat sibuk. Bukan tanpa alasan,seorang yang mengabarkan kehadirannya kemarin malam membuat seluruh orang yang berada di rumah gaya mediterania itu kalang kabut membuat persiapan.

Simulacrum (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang