Zenia duduk termenung diatas ranjangnya. Jam menunjukkan pukul 5 pagi. Kemarin,Zenia sadar tepat 1 jam setelah Jef memutuskan kembali kerumahnya.
"Kenapa Ze ??" Ujar Rey yang melihat adiknya sudah duduk tenang padahal ini masih sangat pagi.
"Kalau aku bilang aku pengen ke sekolah gimana kak ??" Ujar Zenia pelan.
Rey menoleh cepat,menatap Zenia yang menatap kosong tembok rumah sakit. Apa Zenia sudah kehilangan akal ?? Dia bahkan baru saja sadar.
"Nggak usah bercanda Ze,kamu masih beberapa jam yang lalu sadar dan sekarang kamu meminta datang ke sekolah ??" Balas Rey keras.
Zenia menghela nafas. Dia juga tidak tahu kenapa dia ingin sekali datang ke sekolah,dia merasa dia harus kesana.
"Kamu disini saja,dokter kemarin bilang pagi ini kamu bisa pulang. Tapi bukan berarti kamu bisa langsung beraktivitas,paling tidak beristirahat sampai hari ini dan besok kamu bisa datang..." Jelas Rey tegas.
Zenia menghela nafas lirih.
"Kalau begitu,Zenia pengen ketemu sama Kak Jef. Nanti pas pulang sekolah kakak bisa kan bawa Kak Jef kesini ?? Zenia pengen bicara sama dia..." Jelas Zenia.
Rey memincing menatap adik sepupunya itu.
"Kenapa ?? Kamu punya hubungan sama Jef ??" Balas Rey heran.
Zenia menggeleng.
"Kakak pilih aja,nemuin aku sama Kak Jef apa aku yang datang ke apartemen dia ??" Balas Zenia mengancam.
Rey menaikkan alisnya heran. Apa baru saja Zenia mengancamnya ??
"Kakak nggak tahu apakah Jef mau datang atau enggak,tapi kakak bakal coba bilang sama dia. Jangan coba-coba buat kabur,kakak udah kena marah berkali-kali dalam dua hari ini Ze,jangan lagi..." Ujar Rey memohon.
Zenia mengangguk.
***
"Gue denger bokapnya Jef datang ya ?? Beneran Rey ??" Ujar Genta pada Rey yang menunduk sembari mengerjakan beberapa soal latihan.
Rey mendongak.
"Nggak tahu gue.." Balas Rey cepat.
Abadi mendecak.
"Bohong banget kalau Jef nggak ngasih tahu lho,kalian kan sahabatan dari lama. Segalanya pasti bakal dia ceritain sama lho.." Ujar Abadi.
Rey meletakkan pulpennya kasar.
"Nggak segalanya bisa dibagi kali sama orang. Jef cerita sama gue cuma masalah yang sepele aja,masalah yang berat mana bisa dibagi-bagi. Lagian masalah itu ada buat diselesaikan bukan buat dipamerin. Ngotak dikit lah.." Balas Rey.
Pembicaraan panas mereka selesai kala Jef datang tepat ketika bel masuk berbunyi. Rey menggeser tasnya dan membiarkan Jef duduk. Mereka bertiga sama sekali tidak menanyakan apa yang Jef alami,mereka diam bahkan ketika Jef membuka buku dan belajar.
Rey meringis dalam hati karena dia melihat ada luka di beberapa bagian wajah Jef yang sepertinya baru saja dibuat. Jef pasti tidak baik-baik saja bahkan wajah tajamnya terlihat pucat.
'Kalau Jef gini,permintaan Zenia gimana ???' Jerit Rey dalam hati.
Jam istirahat pertama berbunyi,guru bahasa yang mengajar kelas 12 IPA 1 mengakhiri pembelajaran mereka. Beberapa siswa dan siswi langsung berbondong keluar untuk sekedar makan atau mencari udara setelah ruwet mendengarkan penjelasan.
Rey memasukkan beberapa bukunya dan menatap Jef yang sudah menjatuhkan kepalanya diatas tangannya yang ditumpuk. Sepertinya dia tidur. Rey mengisyaratkan kedua temannya yang lain untuk kekantin saja tanpanya sebab Jef menghalangi jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simulacrum (Completed)
FanfictionFollow my account before reading !!! *** Simulacrum berasal dari bahasa latin yang berarti patung. *** Jeffrey Aldebaran. Ketua OSIS dingin yang sayangnya tampan membuat hampir seluruh wanita di sekolahnya bertekuk lutut didepannya. 'Saya sudah pern...