Simulacrum 3 : Secret

429 77 1
                                    

'Setiap orang itu punya sesuatu yang pasti hanya orang itu yang tahu. Sama,ada beberapa hal yang nggak bisa gue ungkapin sama semua orang dan hanya gue sama Tuhan yang tahu..'
-Jeffrey Aldebaran-

***

"Jadi udah fiks beneran nih lho bakalan ngundurin diri ?? Ngapain sih Jef ?? Kan nama lho juga terkenal dari basket kenapa mendadak berhenti ?? Jangan bilang mau fokus aja sama belajar dan OSIS ?? Egois banget lho ninggalin tim karena itu ??" Ujar pria berseragam tanpa lengan itu kesal.

"Gue udah putusin itu dari lama. Makanya gue nggak mau kemarin dijadiin kandidat kapten tim,gue nggak sanggup bagi waktu sekarang.." Balas pria berahang tajam itu.

"Janji anak basket udah ternodai karena alasan sialan lho. Lho pikir cuma lho doang yang padat jadwal disini ?? Kita juga sama kali Jef..." Ujar pria berbandana hitam itu ngotot.

Pria Amerika itu menghela nafas,meletakkan badge nama dan seragam basketnya dikedua tangan wakil basket kala itu.

"Gue nggak ngijinin lho hengkang Jef, lho nggak akan bisa lari dari sini..." Ujar pria berbandana hitam itu.

Jef menggeleng.

"Gue kehabisan segalanya Bas,waktu, usaha,kebahagiaan,rumah dan segalanya. Gue punya banyak tuntutan dan tuntutan itu nggak bakal bisa gue penuhi sekaligus, gue nggak mau mati !!" Sentak pria blesteran itu.

Pria berbandana itu melangkah dan mengikis jarak antara dirinya dan pria berkalung A itu.

"Kepergian lho bakal jadi kebencian terbesar gue. Persahabatan kita berakhir kalau lho melewati pintu itu..." Tunjuk pria berbandana itu pada pintu yang menjadi tempat keluar dan masuk anak basket.

Jef menghela nafas.

"Lho bisa berhenti jadi sahabat gue, lho bisa benci sama gue dan lho bisa musuhin gue sebesar dan selama yang lho mau Bas. Tapi gue nggak akan merubah keputusan gue,nyawa gue lebih berharga dibanding semuanya..." Jelasnya tenang.

Pria berbandana hitam itu menghempaskan tubuh sang pria Amerika. Menahannya ditembok dengan kencang tanpa ada perlawanan. Pria berbandana itu memukul rahang kanan sang proa Amerika dengan kencang sampai dia terjatuh ke tanah.

Seluruh anggota basket yang hadir langsung berusaha melerai kedua pentolan grub mereka.

"Dia memang pantes buat dihabisi.." Teriak pria berbandana itu.

"Udah Bas,berhenti. Persahabatan kita nggak akan pernah bisa dibayar hanya karena dia ikut atau enggak dalam pertandingan kita. 5 tahun kita akan tetap bernilai tanpa dia harus bergabung sama basket,lho nggak bisa menghakimi dia. Kita semua nggak tahu apa yang dia alami,jadi please stop !!" Ujar pria bergigi kelinci itu.

Pria berbandana hitam itu melenggang pergi. Pria bergigi kelinci itu memapah tubuh pria Amerika itu dan meletakkannya ditempat istirahat pemain.

Jeffrey Aldebaran dan Sebastian Vettel

"Lho kenapa mendadak hengkang gitu aja sih Jef ?? Lho kan tahu sendiri gimana Bastian,dia emosional kenapa nggak berusaha buat bicarain ini baik-baik sama dia kenapa langsung mutusin buat hengkang ??" Balas Pria bergigi kelinci itu__Jordan.

"Lho kenapa mendadak hengkang gitu aja sih Jef ?? Lho kan tahu sendiri gimana Bastian,dia emosional kenapa nggak berusaha buat bicarain ini baik-baik sama dia kenapa langsung mutusin buat hengkang ??" Balas Pria bergigi kelinci itu__Jordan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Simulacrum (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang