'Saya yang menjadi alasan kenapa putri Anda didalam sana,tapi saya tidak akan diam saja,saya akan bertanggung jawab untuk apa yang terjadi...'
-Jeffrey Aldebaran-###
Kemarin malam dokter mengijinkan Jef menunggui Zenia didalam kamar inapnya dengan syarat Jef harus mengenakan pakaian khusus yang dipakai diruang ICU. Jef tidak bisa untuk tidak menatap sendu Zenia,wanita itu terbaring diatas bankar dengan selang infus,selang pernafasan di mulut dan hidungnya. Bahkan dia masih harus melakukan transfusi darah sampai besok pagi.
Jef menggenggam tangan kanan Zenia yang dingin. Jef pernah mendengar bahwa orang yang dalam keadaan koma itu adalah orang yang roh nya terlepas dari tubuhnya dan tertahan diantara dua pilihan. Pertama dia tidak bisa kembali kedalam tubuhnya karena tubuhnya menolak,kedua dia juga tidak bisa ditarik keatas karena belum dicabut nyawanya.
"Ze,katanya orang koma itu hanya tidak bisa membuka mata dan berbicara. Tapi dia tidak mati otak. Itu artinya kamu mendengar semua yang akan saya katakan kan ??" Ujar Jef sebagai pembuka.
Tidak ada balasan. Ruangan itu hanya diisi oleh suara alat penunjuk detak jantung milik Zenia. Jef mengeraskan rahangnya kala merasakan kedua matanya memanas. Dia enggan menangis didepan Zenia,bagaimana jika Zenia benar-benar bisa mendengarkannya ?? Wanita itu pasti akan sedih.
"Kamu pasti bangun kan ?? Ze,saya akan memastikan Angel mendapatkan hukuman yang setimpal atas apa yang sudah dia lakukan sama kamu. Ze,Genta juga tertembak tapi lukanya tidak separah kamu...." Jelas Jef.
Ada jeda cukup panjang karena Jef menarik nafasnya dengan sangat amat berat. Seakan ada batu besar yang menghimpit dadanya hingga menghilangkan akses pernafasan yang dia miliki.
"Pelurunya mengenai dada atas kanannya yang tidak berakibat fatal. Mungkin sekarang itu yang bisa kita semua syukuri...." Jelas Jef lagi.
Jef meletakkan tangan kanan Zenia diatas bankar dan Jef jadikan bantalan untuk dia tidur. Setetes air mata Jef terjatuh mengenai punggung tangan Zenia,Jef meredam suara isakan nya.
"Maaf. Harusnya saya yang berada disini dan bukan kamu. Harusnya saya bisa lebih berhati-hati lagi dalam menjaga kamu,harusnya saya nggak pernah melibatkan kamu dalam setiap hal yang terjadi...." Ujar Jef dan mencium tangan kanan Zenia.
Jef menangis tergugu.
"Maaf. Hanya kata itu yang bisa saya katakan kepada kamu. Maaf Zenia. Kamu bisa menghukum saya,kamu bisa menampar,memukul atau lakukan apapun kepada saya asalkan kamu mau memaafkan saya...." Ujar Jef.
Suara pintu terbuka membuat Jef segera menghapus air mata yang membanjiri wajahnya. Menoleh dan menemukan Rey bersama Lyli berdiri beberapa kaki dari pintu masuk.
"Gue nggak bermaksud menganggu Lo,tapi bokap nya Zenia baru sampai dari Singapura..." Jelas Rey.
Lyli berdehem sejenak.
"Papa Zenia ingin bertemu dengan kakak,beliau menunggu didepan kak. Selama kakak pergi,biar saya yang jaga Zenia,kakak sama Rey ketemu aja sama papa Zenia..." Jelas Lyli.
Jef mencium lembut pelipis kanan Zenia dan beranjak dari kursi.
***
Jef menatap pria paruh baya dengan jaket berwarna coklat itu tegas. Ini adalah kali kedua Jef bertemu dengan papa Zenia,pertama ketika pesta dimana akhirnya dia membawa Zenia kabur untuk pergi ke mall dan membeli ice cream. Awal pertemuan mereka. Dan sekarang dia kembali berhadapan dengan papa Zenia dengan masalah bukan sebagai putra koleganya.
"Sudah sangat lama,terakhir kali saya bertemu sama kamu. Putra tunggal Julio Aldebaran ??" Ujar papa Zenia.
Jef mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simulacrum (Completed)
FanfictionFollow my account before reading !!! *** Simulacrum berasal dari bahasa latin yang berarti patung. *** Jeffrey Aldebaran. Ketua OSIS dingin yang sayangnya tampan membuat hampir seluruh wanita di sekolahnya bertekuk lutut didepannya. 'Saya sudah pern...