Simulacrum 23 : Withered Flower

201 39 0
                                    

'Jangan terlalu lama layu Ze..'
-Jef Aldebaran-

###

Jef menarik rambutnya keras dan memandangi kedua tangan dan pakaiannya yang bersimbah darah. Perlahan Jef mengubur wajahnya diantara kedua telapak tangannya hingga isakan kecil terdengar pilu ditelinga orang-orang yang mendengarnya.

Rey mendekat dan menepuk pelan bahu sahabatnya.

"Karena gue Zenia disana. Karena gue juga Genta sampai harus berjuang disana. Kenapa nggak gue aja yang kena tembakan itu dan kenapa malah Zenia. Harusnya gue aja,harusnya Angel nggak salah sasaran...." Isak Jef tertahan.

Rey tidak pernah melihat Jef menangis dan kali ini adalah kali pertama Rey melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa sahabatnya yang terkenal dingin dan tidak memiliki perasaan menangis dengan begitu menyakitkan didepannya.

"Bukan salah lho Jef. Ini musibah kita semua. Nggak seharusnya lho merasa paling bersalah disini,kita udah berusaha untuk tidak terluka tapi memang sudah jalan Tuhan dan kita nggak bisa menghindarinya...." Jelas Rey dan perlahan menepuk bahu kanan Jef sebagai bentuk dukungan.

Rey bangkit setelah Lyli datang dengan dua botol air mineral.

"Minum dulu kak, tenangkan diri kakak. Kalau kakak seperti ini Zenia pasti akan merasa sangat sedih..." Jelas Lyli dan memberikan Jef sebotol air mineral.

Jef menerimanya dengan anggukan pelan.

"Gue udah hubungi sopir gue buat minta tolong ngambilin lho baju ganti. Lho harus mandi dan ganti baju karena penampilan lho udah kacau banget...." Jelas Rey.

Jef tidak menjawab,tatapannya hanya terarah pada pintu kaca ruang operasi yang sekarang ini menangani wanitanya. Kenapa ? Itu adalah pertanyaan pertama yang hinggap di dalam kepalanya,kenapa rasa Jef tidak pernah bisa mendapatkan titiknya.

"Setelah ini,saya tidak akan mengulur waktu lagi Zenia. Saya akan mengatakan secara jelas dan bersungguh-sungguh bahwa saya sangat menyayangi kamu. Saya hanya berharap kali ini kamu benar-benar bisa melihat itu....." Lirih Jef dalam tangisannya.

***

Harapan selamanya hanya akan menjadi sebuah harapan. Doa yang Jef sisipkan kepada Tuhan hanya berlalu. Terhitung sudah hampir 5 jam Zenia ditangani didalam ruangan operasi, bolak-balik perawat keluar dan masuk dengan berbagai alat dan berkantong-kantong darah.

"Zenia pasti bakal baik-baik aja Jef,lho hanya harus yakin kalau dia baik-baik aja...." Jelas Rey dan meremas pelan bahu sahabatnya yang nampak sangat kacau.

Pintu ruang operasi 2 terbuka. Dokter dan perawat keluar dan membuka pintu ruang operasi dengan lebar dan mengiring bankar berisi Genta ke ruang inap biasa. Ada sedikit kelegaan dalam dada semua orang termasuk Jef,sebagian dari mereka sudah berhasil berjuang.

"Keadaan pasien atas nama Genta masih dalam kondisi kritis. Masa kritisnya masih belum terlewat,jadi untuk sementara waktu kalian hanya bisa melihat keadaan pasien dari luar..." Jelas sang dokter.

"Lalu bagaimana dengan ruang operasi satu lagi dokter ??" Ujar Jef.

Sang dokter tampak menggeleng.

"Kami tidak tahu tuan,setiap dokter hanya terfokus pada pasien mereka masing-masing. Berdoa saja semoga pasien diruang operasi satu bisa selamat. Saya permisi...." Jelas sang dokter dan berlalu meninggalkan senyum pahit dari Jef.

Rey membawa Jef kembali duduk ditempatnya.

"Jef,sekarang yang harus lho lakuin itu tenang,percaya aja sama dokter didalam dan kekuatan Tuhan untuk membawa Zenia balik ke kita. Semuanya akan baik-baik saja...." Jelas Rey dan perlahan Jef mengangguk.

Simulacrum (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang