Special Chapter ; Meant To Be

209 20 1
                                    

'Jika sesuatu sudah ditakdirkan untuk bersama,sehancur dan seremuk apapun itu tetap akan disatukan...'

-Bagi siapapun yang percaya-

###

'Setelah lebih dari 10 jam hilang kontak,pesawat tujuan Las Vegas - Singapura dikabarkan terjatuh di tebing perbatasan. Diduga pesawat mengalami henti mesin dan tidak menemukan tempat pendaratan darurat...'

'Sejauh ini,masih belum ada konfirmasi terkait berapa jumlah korban selamat dan terluka. Tim SAR gabungan dari beberapa negara telah diluncurkan,Indonesia,Singapura,Thailand dan Malaysia meluncur untuk menangani kasus ini...'

Rey mematikan sambungan saluran televisi yang sekarang sedang menyampaikan berita kecelakaan pesawat dengan seseorang yang berada di dalam sana. Rey meremat remote televisi itu dengan sangat keras hingga tangannya memutih dan dengan sekuat tenaga dia menghempaskan remote hitam itu hingga hancur.

"Rey. Tenangin diri Lo...." Ujar Jordan berusaha untuk menenangkan.

"Tenang ?? Lo minta gue buat tenang ketika berita itu sudah sampai demikian ??" Nyalak Rey.

Dengan kasar Genta membalikan bahu Rey.

"Terus dengan Lo ngamuk kayak begini,apa yang akan berubah ?? Ha ?? Kita masih belum dapat info apapun terkait siapa saja yang selamat dan terluka. Itu masih berita kasar,masih belum ada kejelasan rinci terkait kecelakaan ini. Tim SAR masih akan dikerahkan,mereka hanya mengada-ada,menambah bumbu untuk membuat semua orang tertarik dengan berita itu...." Jelas Genta menggebu.

Ganti Genta yang mendapatkan dorongan kasar dari Abadi.

"Saluran berita itu bukan omong kosong Gen,kemarin malam kita dengar sendiri bahwa pesawat yang ditumpangi Jef hilang kontak dan sekarang Lo mau mengatakan bahwa berita yang dibawa sama Skala itu bohong ??" Balas Abadi keras.

Genta menyugar rambutnya kasar dan mendorong Abadi lebih keras hingga pria berotot itu sedikit terhuyung.

"Bahkan Skala nggak tahu apakah Jef naik ke sana atau enggak! Kalian dengar sendiri kemarin Skala bilang bahwa pihak bandara nggak menemukan wajah Jef disana. Kita masih punya harapan kalau aja Jef beneran ragu dan dia memilih untuk menunda keberangkatannya!"

Rey mencengkram erat kaos putih yang dikenakan Genta,menatap pria berkaca mata itu nyalang.

"Lo udah nyoba menghubungi Jef ?? Lo bisa nelfon dia nggak ?? Dia berhasil dikontak nggak ?? Kalau dia aja nggak bisa menerima panggilan kita,sudah dipastikan kalau dia memilih untuk naik karena tujuannya adalah pulang !! Dia mau ketemu sama adik gue !! Jelas dia pasti pulang dan dia berada didalam pesawat itu !!" Teriak Rey frustasi.

Genta menghempaskan tangan Rey dari pakaiannya dan mengibaskan kaosnya.

"Persetan sama kalian semua !! Lo semua tuh terlalu percaya sama omong kosong yang belum tentu...." Ucapan marah Genta terpotong karena ucapan Skala.

"Itu bukan omong kosong Gen,Jef beneran pulang dan dia ada di dalam sana. Dia masuk kedalam pesawat 5 menit sebelum pesawatnya lepas landas. Dalam kecelakaan itu,ada Jef didalamnya...." Terang Skala dan menunjukkan daftar nama penumpang. Disana,Jef membubuhkan tanda tangannya.

Listrik statis seakan mengaliri bagian belakang kepala Genta,membuat pikirannya kebas dan hatinya mencelos. Bahkan ketika Rey mendorongnya,dia termenung. Nggak mungkin,nggak mungkin Jef mengabaikan nasehat darinya. Jef adalah orang nomor 1 yang akan selalu mengikuti apapun saran yang dia katakan meski,sarannya terdengar gila.

Kemarin,Genta tahu benar bahwa sarannya tidaklah gila. Dia benar-benar memberikan saran kepada Jef bahwa pria itu harus menyelesaikan sedikit masalah yang dia miliki di kampus sebelum ke Singapura,benar. Genta memberikan saran itu agar Jef tidak buru-buru pulang dan bisa lebih menikmati acaranya dengan Zenia nanti.

Simulacrum (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang