'Setiap manusia pasti memiliki keraguan dalam kehidupannya. Apalagi mereka yang sering dipermainkan oleh dunia..'
-Jeffrey Aldebaran-###
Zenia memejam kala Rey mengelus pelan kepalanya kala dia baru saja selesai menceritakan kegelisahannya.
"Kakak darimana ?? Tadi ketika Zeze menelfon disana terdengar grusa-grusu ramai...." Balas Zenia bangun dari pundak Rey.
"Apartemen Jef. Kita selesai rapat organisasi dan memutuskan meminum kopi disana...." Jelas Rey.
Zenia mengangguk saja.
"Ze..." Ujar Rey pelan.
Zenia menoleh dari acara televisi yang dia tonton dan menatap Rey.
"Tadi Jef sempat mengakui sesuatu..." Ujar Rey.
Tangan Zenia terhenti kala dia akan menyuap camilannya.
"Lalu ?? Apa masalahnya sama Zeze ??" Balas Zenia.
Rey menghela nafas pelan.
"Mengenai alasan kenapa Jef memintamu mengatakan bahwa dia tidak harus kembali ke Angel adalah...." Ucapan Rey terputus kala Zenia bangkit dari duduknya.
"Zeze nggak peduli kak,lagipula itu urusannya kenapa harus dilibatkan sama Zeze ?? Zeze nggak peduli dan nggak akan pernah peduli..." Jelas Zenia dan berlalu.
Undakan anak tangga kedua,Zenia dibuat mematung karena penjelasan susulan yang diberikan oleh Rey.
"Jef benar-benar menyukaimu..." Sanggah Rey.
Zenia diam mematung. Jef ?? Ketua OSIS paling dikenal oleh semua orang ?? Pria yang sebelas dua belas dengan arca ?? Menyukainya ?? Rey pasti bercanda. Dia pasti kerasukan arwah gila.
"Bercandaan kakak nggak lucu..." Balas Zenia dan melesat memasuki kamarnya mengabaikan bagaimana Rey memanggilnya dan mengatakan bahwa itu bukan bercandaan.
Zenia memejamkan kedua matanya dan membekap kedua telinganya dengan selimut dan gulingnya. Teriakan Rey sudah seperti orang yang akan melahirkan. Berisik dan tidak berarti.
"Kak Jef putus dari Angel dan suka sama gue ?? Kalau sampai beneran, seorang Jeffrey Aldebaran pasti sudah kehilangan akal. Diajak balikan sama seorang Angela Mertapati nggak sudi dan malah suka sama gue ?? Oke stop !!" Ujar Zenia pada dirinya sendiri.
Dia memukul pelan dahi dan kepalanya.
"Berhenti mengada-ada dan berkhayal. Seorang ice prince Jeffrey Aldebaran nggak akan pernah suka sama cewek freak kayak gue. Dia sendiri yang bilang kalau gue mengganggu jadi sadar diri dan up..." Balas Zenia pada dirinya sendiri.
***
"Rey bilang,Zenia masih nggak percaya lho suka sama dia..." Balas Abadi pada pria yang sekarang sedang memegang konsol game itu.
"Siapa juga yang akan percaya sama ucapan Rey ?? Ditambah lho tahu sendiri gimana image cold boy milik Jef,udah jelas kelar..." Sambar Genta.
Jef meletakkan konsol gamenya kasar. Memejamkan kedua matanya, menyambar jaket hitamnya dan kunci motor lalu keluar.
Tujuannya hanya satu,dia ingin sedikit merilekskan pikirannya yang semrawut. Sekaleng bir dingin mungkin akan baik-baik saja.
***
Zenia menendang beberapa bebatuan kecil yang berada disepanjang jalan. Dia tidak tahu kenapa dia melakukannya hanya saja dia bimbang. Ucapan Jef kala di rooftop sekolah,lalu penjelasan tiba-tiba yang diberikan Rey membuatnya mulai termakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simulacrum (Completed)
FanfictionFollow my account before reading !!! *** Simulacrum berasal dari bahasa latin yang berarti patung. *** Jeffrey Aldebaran. Ketua OSIS dingin yang sayangnya tampan membuat hampir seluruh wanita di sekolahnya bertekuk lutut didepannya. 'Saya sudah pern...