Empat wanita yang duduk melingkar disalah satu meja kantin itu tampak senang dan tenang. Mereka sesekali makan dan tertawa karena lelucon yang dilontarkan.
"Btw Zeze,kemarin lho sama Jef kemana ??" Ujar Lyli.
Zenia terkejut awalnya,namun dia berusaha bersikap tenang.
"Jef siapa ?? Kemana apa ??" Balas Zenia berusaha senatural mungkin.
Lyli mengangkat sebelah alisnya.
"Jangan berlagak nggak tahu,kemarin lho balik sama Jef kan ?? Gue tahu lho naik mobil sama dia. Bahkan kemarin gue juga lihat jaket kesayangan Jef ada dipinggang lho.." Ujar Lyli.
Mendengar penuturan Lyli,Teresa tersedak.
"Jangan bilang lho kemarin tembus ??" Ujar Teresa shock.
Zenia mengangguk pelan. Ketiga sahabatnya mendongak tidak percaya.
"Malu banget dong lho kemarin ?? Nggak mungkin enggak. Jef gimana ??" Ujar Lyli pemasaran.
Zenia menatap ketiga temannya lelah.
"Ya nggak gimana-gimana,dia santai aja. Bahkan pas gue minta jangan bilang siapa-siapa dia diem aja tuh,bahkan sampai pulang nggak ngomongin gue.." Jelas Zenia.
Mereka bertiga tertawa keras hingga membuat Jef dan teman-temannya menatap kearah mereka. Zenia menunduk malu,sepertinya teman-temannya harus diplester agar tidak terlalu lebar.
"Heh,tawa kalian lebar banget. Malu tuh dilihatin sama banyak orang.." Ujar Zenia kesal.
Jane mencolek dagu Zenia pelan.
"Lho kali yang malu.." Ujar Jane menggoda Zenia.
Zenia kesal menyentak tangan Jane dan memasang wajah kesal,membuat ketiga temannya tertawa keras lagi. Bahkan ketika ekor matanya menatap kearah kakak sepupunya dan teman-temannya mereka juga ikut menertawakan dirinya.
Apakah sekeras itu ucapan teman-temannya ?? Zenia menunduk karena malu.
Kericuhan meja Zenia mendadak senyap bahkan seluruh isi kantin yang kala itu ramai mendadak lenyap karena kejadian mengejutkan barusan. Zenia berdiri dari duduknya kala dirasa seragamnya basah dan dingin karena air yang baru saja tumpah.
Zenia mendongak dan bertatapan dengan netra gelap wanita didepannya. Zenia mendecak kesal. Zenia mendorong wanita yang menumpahkan minumannya itu kasar bahkan saking kasarnya punggung wanita itu terbentur meja dibelakangnya.
"Maksud lho apa ??" Balas Zenia tidak suka.
Bahkan wajahnya memerah. Ingatkan wanita didepannya ini jika Zenia sedang dalam masa haid,dalam masa itu Zenia akan sangat sensitif. Dia akan sangat mudah marah dan sedih karena hal-hal kecil sekalipun.
"Harusnya gue yang nanya sama lho maksud lho apa ?? Kenapa lho bisa-bisanya pergi sama gebetan gue. Punya hubungan apa lho sama Jeffrey ?? Jadi cewek jangan sok lho,emang lho siapa ?? Kegatelan banget jadi orang..." Ujar wanita itu keras dan mengesalkan.
Zenia tidak tahan. Dia meraih es coklat yang tadi dia minum dan menyiramkannya pada wanita didepannya ini. Bukan hanya pada wajah,tapi pakaian dan sepatunya juga. Zenia meratakan siramannya.
"Kalau lho bisa bikin gue nggak nyaman sama sekolah dan hidup gue,maka gue juga bisa lakuin itu sama lho. Denger,gue bisa lakuin apapun dan dimana pun. Bahkan kalau gue mau,sekolahan milik lho ini bakal gue beli. Jadi jaga batasan lho sialan..." Ujar Zenia dan mendorong wanita itu sampai dia terjatuh.
Zenia menendang salah satu kursi kantin kala dia akan meninggalkan kejadian. Bahkan tatapannya menajam kala netranya bersitubruk dengan netra milik Jef.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simulacrum (Completed)
FanfictionFollow my account before reading !!! *** Simulacrum berasal dari bahasa latin yang berarti patung. *** Jeffrey Aldebaran. Ketua OSIS dingin yang sayangnya tampan membuat hampir seluruh wanita di sekolahnya bertekuk lutut didepannya. 'Saya sudah pern...