'Buat Jef Zenia itu segalanya kalau buat gue,Zenia itu gue. Berani mengacaukan dia sama seperti lho mengacaukan gue dan lihat apa pembalasan yang tepat untuk itu...'
-Reynald Horalix-###
Zenia memejamkan kedua mata kala dari balkon kamarnya dia melihat mobil BMW milik Jef terparkir rapi dipelataran rumah Rey.
"Semakin dilarang semakin melunjak aja si arca batu..." Kesal Zenia.
Mengenakan sepatu dan memasang wajah sedatar mungkin,menyatakan pada Jef bahwa dia tidak main-main akan permintaannya. Dia harus tegas kali ini,untuk kesehatan hatinya.
Menuruni tangga dengan kunci mobil ditangan kanan Zenia duduk didepan pria berkebangsaan ganda itu. Memincing tajam padanya.
"Kakak ngapain disini ??" Balas Zenia sesaat setelah dia meletakkan tas dan mengambil dua lembar roti tawar dengan olesan selai coklat.
Jef tidak sarapan layaknya dirinya dan Rey,dia hanya menikmati secangkir kopi pekat yang masih mengeluarkan asap. Zenia bergidik membayangkan perutnya seperti diperas jika mengkonsumsi minuman berasa pahit itu.
"Rey yang mengundang saya sarapan. Dia juga akan ikut dengan mobil saya karena mobilnya sedang di service..." Jelas Jef dan kembali pada kopinya.
Zenia tidak membalas. Dia sedikit menerima alibi yang baru saja dikemukakan oleh Jef. Tak berselang lama Rey keluar dari kamar mandi dan duduk disamping Jef.
"Kamu nggak sekalian berangkat sama kakak ?? Mobil Jef cukup kalau untuk kamu sama kakak..." Tawar Rey.
Zenia melirik Jef dari ekor matanya. Entah sudah berapa lama dia dekat dengan Jef hingga dia hafal benar suasana hati pria itu. Zenia tahu Jef berharap dia menerima ajakan Rey dari bagaimana dia meremas celana seragamnya pelan untuk melampiaskan kegugupannya.
Namun hari ini Zenia berbeda. Dia tidak akan luluh dengan perasaannya melainkan tegas sesuai dengan logikanya. Zenia bangkit dan meraih tasnya.
"Enggak kak,Zenia naik mobil sendiri aja. Zenia berangkat kak,selamat pagi..." Jelas Zenia dan tidak lupa meninggalkan satu kecupan ringan di pipi Rey.
***
Jef menunduk lesu kala Zenia menolak ajakan berangkat ke sekolah bersamanya. Padahal dia sudah bersiap akan kemungkinan terbaik bahwa Zenia akan mempertimbangkan nya jika itu adalah permintaan Rey tapi ternyata dia salah.
Zenia tetap kukuh pada pendiriannya dan menjauh dari Jef. Melihat Zenia menolaknya dan mencium pipi kanan Rey membuat hatinya terbakar. Jef menampakkan wajah sedingin kutub utara setelah mendapati pemandangan itu.
"Gue udah berusaha Jef,jangan dingin-dingin gitu. Beku ntar gue semobil sama lho..." Balas Rey dan melahap suapan terakhir roti selainya.
Jef meletakkan cangkir kopinya sedikit kasar karena kesal. Menatap penuh permusuhan pada Rey.
"Gue nggak masalah kalau saumpama Zenia nggak berangkat sama kita,tapi kenapa dia harus nyium lho didepan gue ??" Pekik Jef kesal dan berlalu meninggalkan meja makan keluarga Rey.
Rey menatap udara kosong didepannya dengan heran. Jef cemburu padanya ??
"Terus kalau Zenia kagak nyium pipi gue dia bakalan nyium pipi siapa ?? Lho ?? Yang bener aja.." Monolog Rey pada kursi kosong bekas Jef duduk.
Bunyi klakson yang kencang menyadarkan Rey untuk langsung bangkit dan buru-buru kedepan. Jika sudah dalam mode beringas seperti itu,Jef tidak akan berpikir dua kali untuk menginjak gas dan meninggalkannya sendirian dijalanan. Jangan heran,pria itu memang kejam,hanya tidak ketahuan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simulacrum (Completed)
FanfictionFollow my account before reading !!! *** Simulacrum berasal dari bahasa latin yang berarti patung. *** Jeffrey Aldebaran. Ketua OSIS dingin yang sayangnya tampan membuat hampir seluruh wanita di sekolahnya bertekuk lutut didepannya. 'Saya sudah pern...