Bulan segera memberi jalan agar Bintang bisa masuk ke dalam rumahnya. "Lo baru pulang Lan?" tanya Bintang yang melihat Bulan masih menggunakan pakaian olahraga.
"Iya tadi nungguin Raina terus cari ruangan terus di jalan Raina bawa motornya lambat banget jadi lambat juga sampe rumahnya," jawab Bulan sambil cengar-cengir.
Bintang mengacak-acak pucuk kepala Bulan gemas. "Udah sana ganti baju terus bantuin gue belajar," Bulan mengangguk segera ia berlari ke kamarnya.
Beberapa menit kemudian Bulan keluar dengan baju tidur yang senada, Bintang tertawa kecil melihat pakaian yang Bulan kenakan seperti anak kecil. Bintang juga melihat Bulan membawa beberapa buku yang akan ia pelajari, Bintang langsung membuka bukunya.
"Lan ajarin gue yang ini dong, gue kurang paham?" tanya Bintang.
Bulan melihat ke soal, ia sedikit kebinggungan karna Bulan belum pernah mengerjakan soal ini. "Maaf kak Bulan juga gak ngerti sama soal ini tapi jangan risau kita bisa cari di youtube."
Bulan membuka handphonenya dan menonton cara penyelesaian dari soal itu, Bulan mengangguk mengerti. Ia mengambil satu lembar kertas, Bulan menjelaskan secara detail pada Bintang bukannya memperhatikan penjelasan Bulan. Bintang malah memperhatikan wajah Bulan.
"Jadi hasilnya.." Bulan melirik Bintang. "Kak Bintang, kak Bintang," Bulan melambai di depan wajah Bintang.
Bintang tersadar. "Eh Iya jadi gimana?"
Bulan menggeleng kepalanya pelan. "Jadi ini di kali ini hasilnya 190, selesai deh."
"Ohh gitu yaa," Bintang mengangguk namun ia sama sekali tidak mengerti sejak tadi yang ia perhatikan hanya wajah Bulan saja.
"Bunda sama ayah lo mana Lan?" tanya Bintang.
"Bunda sama ayah lagi ke dokter kandungan," jawab Bulan sembari membaca bukunya.
"Eh entar kalo lo lulus rencana mau ambil jurusan apa?" Bulan berpikir sejenak.
"Hukum, Bulan pengen banget jadi jaksa."
"Ohh gitu ya, ehh Lan gue pamit pulang dulu yaa udah malem gak enak kalo bunda sama ayah lo dateng. Mana lo sendirian lagi di rumah," pamit Bintang.
"Ehh iya kak, maaf Bulan lupa ambilin minum. Kak Bintang mau minum apa sebelum pulang?"
"Gausah Lan gue langsung pulang, thank you ya udah ngajarin gue."
"Iya kak sama-sama, hati-hati ya kak."
Bintang berjalan keluar rumah, Bulan berdiri di depan pintu memperhatikan Bintang, Bulan mengkerutkan keningnya saat Bintang berbalik namun ia tidak berjalan ke arah Bulan. "Lan gue masih tetap setia nunggu lo sampe lo kembali suka sama gue!" teriak Bintang dari jauh.
Bulan terpaku di tempat mendengar perkataan Bintang. Ia tak pernah menduga bahwa Bintang akan mengatakan hal itu, setelah itu Bintang pergi dengan senyum jahilnya setelah melihat wajah Bulan yang merah merona. Kini Bintang sudah tidak terlihat lagi, Bulan memegang pipinya yang panas.
"Gue mau pingsan tapi di rumah gaada orang, gaada orang yang nolongin gue. Gak jadi pingsan deh."
****
Bulan bangun lebih awal karna hari ini adalah hari pertamanya ujian, Bulan duduk di atas meja makan ia memakan roti. Bunyi ketukan pintu, Bulan segera membuka pintu di susul Clara di belakangnya. "Assalamualaikum tante," ucapnya.Bulan membulatkan matanya. "Kak Bintang ngapain ke sini?" tanya Bulan. Mendengar pertanyaan Bulan membuat Clara menyenggol lengan Bulan.
"Ayo nak masuk dulu kita sarapan bareng, sebentar lagi ayahnya Bulan turun."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Ketos (END)
Teen Fiction"Saat kita jatuh cinta pada seseorang, kita pun harus siap merasakan patah hati. Jatuh cinta dan patah hati adalah sesuatu yang tidak pernah terpisahkan, bukan?" Berawal dari buku yang tertukar, hingga membuat Bulan Alleta Nugroho bertemu dengan Bi...