Dua Puluh Delapan

1.5K 105 9
                                    

Ada yang kangen sama Bulan, Bintang? author yang cantik bingbing update next part i love you ketos niii, jangan lupa vote dan comment di part sebelumnya yaww. Thank you🤗❤️

Udah siap vote dan spam comment?

Selamat membaca zeyengggg😘

****

"Apapun yang telah di gariskan Tuhan untukmu, akan menjadi milikmu. Tak akan mungkin tertukar dengan orang lain, maka dari itu, berjalan lah. Berjalan bagaikan mengikuti arus air, jangan menentangnya dan lari ataupun mencari cara agar keluar dari situ."

"Kenapa nek? Kenapa aku tidak boleh lari ataupun menentangnya."

"Semakin kuat kamu lari atau menentangnya maka semakin kuat juga arus itu membawamu. Begitu juga dengan situasi kamu sekarang  mencari banyak cara agar tak melihat wajah cowok yang kamu suka, tapi otak dan pikiran kamu selalu terpikir olehnya bukannya lupa kamu malah makin cinta sama dia, " Bulan merasa tertampar karna perkataan nenek ini.

Bulan terdiam tak tau apa yang harus ia jawab sekarang. Benar kata nenek ia seolah lari dari kenyataan, saat ini pun ia selalu mengingat Bintang. Bulan menunturuki dirinya sendiri karna sampai detik ini ia belum bisa melupakan Bintang.

"Bibir memang bisa berbohong tapi mata dan hati tak mungkin berbohong. Bibirmu mengatakan kau sudah melupakannya, tapi pancaran matamu tidak mungkin berbohong," ucap nenek itu lagi.

Dan Bulan memang membenarkan perkataan nenek itu, Bulan tersenyum kikuk. "Iya nenek," Bulan hanya mengiyakan perkataan nenek itu, ia tidak bisa melawan kata iya adalah hal yang paling tepat untuk menjawab perkataan nenek itu.

Bulan menatap ke jendela, langitnya tampak gelap dan Bulan bisa melihat ada kilat di sana, malam ini tampaknya langit sedang bersedih itu pikir Bulan sekarang.

Namun kilat itu makin lama makin membuat Bulan merinding, salah satu pramugari memberitahukan kepada seluruh penumpang agar memakai lifevest, kilat membuat mesin pesawat rusak, terjadi miskomunikasi antara pilot dengan petugas menara kontrol bandara membuat pilot binggung harus berbuat apa.

Nenek yang ada di samping menggenggam tangan Bulan erat, lalu tersenyum tulus ke arahnya. Bulan kebinggungan, tidak! Ini tidak boleh terjadi. Bulan mengucapkan banyak doa, semua penumpang serta petugas pesawat sudah menangis.

"Jangan lepasin tangan nenek! Kita harus yakin kita bisa selamat," ucap Bulan, namun nenek itu hanya tersenyum kepada Bulan.

****

Clara dan Farhan sedang duduk menyantap sarapan, Farhan meraih remote TV dan menyalakannya. Clara tersenyum lalu menghidangkan makanan untuk Farhan.

"Kira-kira Bulan udah sampai belum ya mas?" tanya Clara.

"Mungkin nanti siang akan sampai, tenang lah nanti kita akan menelponnya."

Clara tidak bisa tidur sejak tadi malam, ia selalu terpikir oleh Bulan. Perasaannya kini gelisah dan cemas, satu-satunya cara agar menghilangkan semua itu adalah mendengar suara Bulan.

"Pesawat JU65 yang membawa sebanyak 160 penumpang dikabarkan jatuh di laut jawa perairan tanjung karawang jawa barat. Kini pihak kesatuan keamanan laut dan pantai berupaya mencari penumpang pesawat beserta badan pesawat, dan sekarang banyak sekali warga penumpang pesawat yang berdatangan ke bandara."

Sendok langsung terjatuh dari tangan Clara saat mendengar berita yang baru saja di siarkan, Farhan segera menghampiri istri yang ingin terjatuh. Pesawat itu, adalah pesawat yang Bulan naiki. Ketukan pintu membuat Farhan mendudukkan istrinya lalu berjalan membuka pintu.

I Love You Ketos (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang