Prolog

6.5K 284 62
                                    

Call me Mimi!

****

Gadis bertubuh munggil berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya berada sambal bersenandung pelan, baru dua bulan ia menetap disekolah ini namun dia sudah bisa beradaptasi dengan baik. Tidak hanya itu gadis ini juga memiliki banyak penggemar karna paras dan kecerdasannya.

"Bulannn!!!" panggil seseorang dari jauh, berlari dengan tergesa-gesa. Gadis yang di panggil pun menoleh ke arah sumber suara.

"Iya ada apa Din?" tanyanya.

"Itu lo dipanggil sama bu Rani," jawabnya.

Gadis yang bernama Bulan itu, lantas menganggukkan kepalanya. Berpamitan dengan temannya, lalu pergi menuju ruang guru.

"Hai cantik," sapa laki-laki. Bulan terkekeh pelan lalu membalas sapaan kakak kelasnya itu.

"Pagi Bulan."

"Pagi kak."

Begitulah hal yang Bulan ucapkan setiap pagi saat menuju kelasnya. Bulan kini berdiri didepan ruangan yang betuliskan 'DEWAN GURU'. Ia memutar ganggang pintu, dan masuk kedalam ruangan tersebut. Saat masuk ruangan pun dia sudah mendapatkan senyuman dari para guru, Bulan berjalan menuju salah satu meja guru yang tadi memanggilnya.

"Ibu manggil saya?" tanyanya.

"Aaaaa, Bulan baru saja dua bulan kamu bersekolah disini, kamu sudah banyak memberikan piala. Ibu sudah mengoreksi tugasmu, Ibu sangat suka dengan caramu menjawab soal yang Ibu berikan. Semoga ke depannya kamu makin cerdas dan bisa membawa SMA Harapan sampai internasional," pujinya.

"Terima kasih atas pujiannya, saya akan belajar lebih giat dan berusaha memenangkan setiap lomba yang saya ikuti. Sebentar lagi saya akan mengikuti lomba debat tingkat nasional, doakan saya ya bu."

"Pasti nak, ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk murid ibu."

Bulan Alleta Nugroho karna tubuh munggilnya itu membuat siapa saja betah berlama-lama memeluk tubuhnya, tapi sampai detik ini belum ada laki-laki yang bisa memeluk Bulan. Selain cantik Bulan juga memiliki otak yang pintar hingga membuat banyak siswa SMA Harapan yang berlomba-lomba mendapatkannya. Namun Bulan juga punya kekurangan, ia paling lemah dalam pelajaran olahraga Bulan tidak pandai mendrible bola dengan benar. Semua hal yang berhubungan dengan olahraga Bulan sangat lemah. Bulan juga sangat bodoh, dia sangat bodoh dalam hal percintaan.

Setelah keluar dari ruang guru, Bulan berjalan kembali ke kelasnya sambal membuka bukunya melihat hasil yang di berikan bu Rani, Bulan mengerutkan keningnya dalam buku tersebut tertulis 'Bintang Angkasa'. Ini bukan bukunya, seharusnya tertulis 'Bulan Alleta Nugroho'.

"Siapa Bintang? pasti bukunya ke tuker deh. Wajar aja ketuker sampulnya aja sama," Bulan berjalan berbalik menuju ke ruang guru.

"Permisi bu, maaf sepertinya buku saya tertukar dengan siswa yang bernama Bintang Angkasa," ucap Bulan.

"Ohh Bintang, kamu antarkan saja ke kelasnya."

"Dia kelas berapa ya Bu?" tanya Bulan.

"Disitu kan ada tulisan kelasnya Bulan," terangnya.

"Oiya," jawab Bulan cengengesan, bu Rani menggelengkan kepalanya.

"Ayo, sebentar lagi upacara."

Bulan membuka kembali buku tersebut
"XII IPA 2" Bulan mengangguk lalu berjalan menuju koridor dimana kelas 12 berada. Bulan berdiri di depan kelas pemilik buku itu, awalnya Bulan ragu untuk mengetuk. Namun dia buang semua keraguannya. Bulan mengetuk pintu kelas XII IPA 2  Muncul lah salah satu murid cowok di kelas itu bernama "Brandon Sanjaya". Terlihat dari name tag di dada kanan laki-laki itu.

"Permisi kak, mau nanya yang namanya kak Bintang Angkasa yang mana ya kak?" tanya Bulan sopan.

Cowok tersebut mengerutkan keningnya lalu menghadap ke belakang, dan berteriak memanggil Bintang. "Bintang di cari cewek ni, cantik kalo gak mau buat gue aja."

Orang yang dipanggil berdiri dan menghampiri Brandon.

"Kenapa?" tanyanya dengan wajah datar.

Bintang Angkasa merupakan ketua osis yang tegas dan disiplin selain karna menjadi ketua osis Bintang juga memiliki paras yang sangat tampan seperti pangeran. Tak jarang banyak siswi SMA Harapan yang betingkah genit didepannya. Namun Bintang sangat lemah dalam pelajaran matematika, ia selalu mendapatkan nilai  matematika yang paling rendah saat ulangan. Padahal ia bisa saja menyontek tapi semua itu Bintang urungkan. Bintang pendiam, dia berbicara di saat di butuhkan saja dan ya Bintang juga jutek dan dingin.

"Buset dah ni kakak kelas apa pangeran inggris sih ganteng bener," batin Bulan kagum.

"Woy!" tegur Brandon. Bulan sontak terkesiap dan menyerahkan buku yang ia genggam ke Bintang.

"Ini kak bukunya ketuker kata bu Rani," jelas Bulan.

Bintang berbalik kembali ke mejanya lalu meraih salah satu buku yang sangat mirip dengan sampul buku yang Bulan pegang.

"Nih punya lo. Thanks," ucapnya, tanpa menunggu jawaban dari Bulan. Bintang berbalik kembali ke mejanya, menaruh kepalanya di atas meja dan memejamkan matanya sembari menunggu bel pemberitahuan upacara.

-
-
-
-
Assalamualaikum, jawab gak lu pada salam Mimi yang cantik ini, Wkwkwk.

Kali ini Mim membawa cerita dengan tema teenficition lagi wkwk. Gatau kenapa seneng aja kalo cerita berbau-bau anak SMA, kayak ngalir aja idenya tu. Prolognya segini dulu yaa. Jangan lupa vote dan comment sebanyak-banyaknya. Makasii semuanyaa♥️

Salam

Ariniandalusia

I Love You Ketos (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang