Bulan menyusuri koridor sekolahnya, seperti biasa tempat ternyaman yang selalu ia kunjungi saat di sekolah adalah perpustakaan. Bulan membawa beberapa buku, bukan beberapa tapi banyak buku yang akan ia pelajari.
Ya, sebentar lagi ulangan semester ganjil nantinya ia akan bergabung bersama kakak tingkatnya dengan jurusan yang sama. 11 IPS 2 adalah kelas Bulan, nantinya kelas Bulan akan bergabung bersama kelas 12 IPS 2.
"Belajar bareng ya," ucap laki-laki yang baru saja datang dan duduk di hadapan Bulan.
"Ehh kak Bram, iya kak silahkan."
Bulan membuka bukunya membaca setiap lembar tanpa memperdulikan Bram yang ada di depannya. Bulan mengerjakan soal-soal matematika yang ia anggap susah, ia akan berusaha sampai ia menemukan jawaban yang benar.
"Lan, lo gak capek apa belajar mulu? Gue aja capek belajar cuman dua atau tiga kali dalam seminggu." keluhnya.
"Enggak juga, gini-gini kalo kakak ikhlas dan seneng pasti gak akan capek. Kakak belajar karna terpaksa kan makanya yang ada di pikiran kakak itu pengen cepet selesai tapi kok gak selesai. Bener gak?"
"Bener juga sih yang lo bilang."
"Mungkin harus ada sesuatu yang bisa buat kakak semangat belajar, tapi Bulan gatau apa yang kak Bram semangat belajar. Entar kak Bram cari sendiri deh."
"Udah ketemu kok Lan."
"Oh yaa cepet banget. Apa itu?" tanya Bulan.
"Lo," Bulan mengkerutkan alisnya binggung.
BRAK! bunyi itu sontak membuat Bulan dan Bram terkejut dan menoleh ke sumber suara. "Kalo di perpustakaan jangan ribut!"
"Kak Bintang."
"Apa cantik!" goda Bintang.
"Dih jijik banget gue dengernya," celetuk Bram.
"Sirik aja lo, gak bisa yaa?" ejek Bintang.
"Dih siapa bilang gue gak bisa. Liat aja entar kalo ulangan gue pasti bakal duduk sebangku sama Bulan," ucap Bram penuh percaya diri.
"Berisik banget lo," tegur Bintang. "Lan, gue belajar bareng ya sama lo," tanpa menunggu jawaban Bulan. Bintang mengambil posisi di samping Bulan membuat Bram menatap Bintang sinis.
"Dasar kang modus," sindir Bram.
"Lo gak liat tulisan itu?" tunjuk Bintang pada tulisan dilarang berisik.
"Lo yang mulai!"
"Lah kok gue, gue kan kesini mau ketemu pacar gue Bulan."
"Dih sejak kapan lo jadi pacarnya Bulan. Bulan itu bentar lagi jadi pacar gue," balas Bram tidak mau kalah.
"Enak aja, Bulan itu udah dari dulu suka sama gue jadi jangan ngarep deh. Bulan gak akan berpaling dari gue," jawab Bintang.
"Selagi dia bukan pacar lo gue bebas dong mau nembak kek mau deket kek itu bukan urusan lo. Bulan suka sama lo bukan berarti dia pacar lo!"
"Stop!" ucap Bulan dengan nada sedikit tinggi, "stop. Ini perpustakaan, kalo mau berantem di luar aja jangan disini."
"Oke ayo kita keluar," tantang Bram.
"Ayo siapa takut," balas Bintang enteng.
Mereka berdua berjalan keluar perpustakaan, Bulan tak habis pikir dengan sikap kedua kakak kelasnya sangat ke kanak-kanakan. Bulan hanya bisa memijat kepalanya yang sakit, jika ia bertemu dengan mereka setiap hari bisa-bisa Bulan frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Ketos (END)
Teen Fiction"Saat kita jatuh cinta pada seseorang, kita pun harus siap merasakan patah hati. Jatuh cinta dan patah hati adalah sesuatu yang tidak pernah terpisahkan, bukan?" Berawal dari buku yang tertukar, hingga membuat Bulan Alleta Nugroho bertemu dengan Bi...