Assalamualaikum udah update bakal lebih sering kok updatenya yaa jadi tungguin terus yaa. Jangan lupa vote dan comment di part sebelumnya yaa. Thank you❤️
Selamat membaca zeyengggg!🤗❤️😘
****
Pintu kamar Bulan terbuka dengan paksa. Ayahnya masuk bersama bundanya yang mengekori di belakangnya, Anindya tak menghiraukan ia mengemasi semua baju-baju. Membawa barang yang di perlukannya saat pergi."Bulan apa-apaan kamu!" sentak ayahnya.
"Bulan gamau ayah, gamau! Ayah gatau dia siapa," ucap Bulan pelan.
"Kamu sendiri yang bilang sama ayah kalau kamu mau menerima perjodohan ini, lalu kenapa sekarang berubah! Kamu sengaja membuat ayah malu," nada bicara ayahnya kini mulai meninggi.
"Ayah! Apa ayah tau dia siapa?" tanya Bulan meninggikan suaranya.
"Dia itu cowok yang Bulan suka ayah! Dia tetangga kita, dia kakak kelas Bulan ayah. Dia cowok yang ayah bilang gak jelas," lirih Bulan.
Sedang Farhan, ayahnya mematung di tempat. Binggung dengan kebenaran yang Bulan katakan, apa ada dengan semua ini mengapa jadi seperti ini. Apa yang telah tuhan rencanakan.
"Bunda? Apa bunda tau semua ini?" tanya Bulan. Clara hanya diam di tempat sambil menganggukkan kepalanya pelan.
"Bunda ingin memberikan kejutan untuk kamu, tapi kenapa kamu menolak perjodohan ini setelah tau siapa orang yang akan di jodohkan?"
"Dia sudah punya pacar bunda! Bulan dan Raina melihat mereka berpelukan di depan rumah, Bulan gamau dianggap jadi perusak hubungan orang," balasnya. Dada Bulan terasa sesak jika melihat kejadian kemarin, dimana ia melihat Bintang sedang berpelukan dengan gadis.
Memang benar perasaanku kemarin memang salah tempat, kenapa begitu susah, disaat ada orang lain yang setia menunggu dan mencintai dengan apa adanya. Hati ini menolak dan malah mencintai seseorang yang sama sekali tidak menyukai dan menyepelekan perasaanku.
"Besok Bulan mau pergi, anterin Bulan ya yah, bun." "apa Bulan boleh tau dimana ayah dan bunda Bulan di makamkan?"
Bulan menarik nafasnya yang terasa sangat berat. "Anterin Bulan yaa, sebelum Bulan berangkat ke bandara," pinta Bulan.
Ayah dan Bundanya mengangguk cepat, Bulan membalikan badanya lagi mengemasi barang-barangnya. "Maafin ayah sama bunda," lirihnya.
Bulan menahan air mata yang ingin sekali turun, ia membalikkan badannya lalu tersenyum manis ke arah kedua orang tuanya. "Kok minta maaf si, ayah sama bunda aneh ihh. Harusnya itu Bulan yang minta maaf sama ayah, bunda."
Keduanya tersenyum seolah mendapat Bulan yang dulu, yang ceria, mudah tersenyum, dan sering tertawa. Keduanya berjalan mendekati Bulan memeluk tubuh Bulan dengan penuh kasih sayang.
Di lain sisi Bintang terpatung saat Bulan meninggalkan restoran dan menolak perjodohan ini, dia tidak tau apa yang Bulan pikirkan tentang dirinya sekarang. Hingga Bulan menolak perjodohan ini.
Bintang mengintip ke luar jendela, lampu kamar Bulan masih menyala. Beberapa detik kemudian Bintang melihat Bulan membuka jendelanya kamarnya, Bintang melihat Bulan tampak sedih. Hal apa yang membuatnya sedih? Dirinya kah?
Bulan tersenyum ke arah rembulan yang bersinar terang langit yang tampak begitu indah dihiasi oleh bintang-bintang yang bertebaran di langit. Bintang memberanikan diri membuka jendela kamarnya, Bulan tampak terkejut dan melihat ke arah Bintang. Mata Bulan bertemu dengan mata Bintang.
Bulan menatap Bintang datar, Bintang tak tau mengapa Bulan berubah. Dan Bintang tak tau apa kesalahan yang ia perbuat, Bulan langsung menutup jendela kamarnya dengan cepat. Bintang menatap dengan tatapan binggung, ada apa sebenarnya ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Ketos (END)
Teen Fiction"Saat kita jatuh cinta pada seseorang, kita pun harus siap merasakan patah hati. Jatuh cinta dan patah hati adalah sesuatu yang tidak pernah terpisahkan, bukan?" Berawal dari buku yang tertukar, hingga membuat Bulan Alleta Nugroho bertemu dengan Bi...