Bintang membuka pintu rumahnya saat mendengar bunyi ketukan pintu, saat dirinya membuka pintu dia sudah di sambut dengan senyuman manis Brandon. "Haii ganteng," Bintang menatap jijik Brandon.
"Ngapain lo kesini?" tanyanya langsung.
"Aduh babang tamvan jangan galak-galak dong yuk ikut gue jalan. Kita double date, gue sama Raina lo sama Bulan," wajah Bintang yang tadinya datar sekarang berubah 180 derajat.
"Bentar," tetapi Bintang tetaplah Bintang ia tetap datar, menjawab sesuatu dengan singkat, padat dan jelas.
"Yee giliran Bulan aja cepat lo monyet!" sinis Brandon.
Beberapa menit kemudian Bintang keluar dengan style yang simpel, ia mengenakan baju kaos berwarna hitam serta menggunakan jeans yang senada dengan bajunya. "Ayok," ajaknya dengan semangat.
"Giliran Bulan maju paling depan lo," sindir Brandon.
"Ya iya lah, lo juga gitu kan kalo masalah Raina maju paling depan lo," skakmat, Brandon tak bisa menjawab perkataan Bintang. Brandon memilih pergi menaiki motornya.
"Jemput Bulan dulu," ucap Bintang.
"Iya tau! Kan rumah Bulan di sebelah rumah lo," jawab Brandon sinis.
"Sante aja dong muke lu," Bintang menoyor kepala Brandon pelan.
"Ya Allah bang kata mamah gue gak boleh tunjul-tunjul kepala. Tidak sopan," kata Brandon menirukan seperti suara Roma Irama.
"Lebay lo."
Bintang segera menaiki motornya, lalu berhenti tepat di depan pagar rumah Bulan. Tanpa berbicara lagi ia langsung memasuki pagar. Bintang mengetuk pintu rumah Bulan dan muncul wanita cantik kini perutnya sedikit membuncit karna ada nyawa yang ia jaga.
"Ehh Bintang ayo masuk," ajaknya.
"Gausah tante di luar aja, Bulan-nya ada tante?"
"Ada sebentar yaa bunda panggilin dulu, duduk dulu yuk. Itu temannya yang di luar gak mau masuk ke sini?"
"Enggak tante dia mau buru-buru katanya."
"Tante masuk dulu yaa," Clara berjalan dengan hati-hati dan menaiki setiap anak tangga agar bisa sampai ke kamar Bulan.
Bunyi ketukan pintu membuat Bulan berdiri dari duduknya dan membuka pintu. "Loh kok Bunda naik ke sini, kan gak di bolehin ayah naik tangga," peringat Bulan.
"Iya bunda lupa. Itu di depan ada Bintang," Bulan membelalakan matanya.
"Ayo bunda kita turun," sembari menggenggam tangan Clara Bulan menuruni tangan dengan penuh kehati-hatian. Saat sudah sampai di bawah baru lah Bulan melepaskan genggaman tangan Clara dan berlari menuju teras rumahnya.
"Kak Bintang? Ada apa ya kak malam-malam begini ke rumah Bulan?"
"Jalan yok Lan," speechless, ingin rasanya Bulan lompat di tempat. "Raina juga ikut kok Lan," jelasnya lagi.
Bulan berpura-pura berfikir menerima ajakan Bintang, padahal sebenarnya ia akan dengan senang hati menerima ajakan Bintang. "Bulan ganti baju dulu ya kak," setelah itu Bulan berlari kecil dan sesegera menungkin menganti bajunya.
Beberapa menit kemudian Bulan sudah siap dan tak lupa berpamitan dengan bunda dan ayahnya. "Dadah," Bulan melambai lalu motor Bintang melesat meninggalkan pekarangan rumah Bulan.
Brandon dengan semangat melajukan motornya menuju rumah Raina, ia bisa pastikan Raina akan terkejut melihat kedatangan mereka bertiga. Sedangkan Bintang hanya menggelengkan kepalanya melihat Brandon menyalip dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Ketos (END)
Roman pour Adolescents"Saat kita jatuh cinta pada seseorang, kita pun harus siap merasakan patah hati. Jatuh cinta dan patah hati adalah sesuatu yang tidak pernah terpisahkan, bukan?" Berawal dari buku yang tertukar, hingga membuat Bulan Alleta Nugroho bertemu dengan Bi...