Dua Puluh Sembilan

1.5K 117 21
                                    

Haiiii!! Ayoo dong jangan cuman baca doang di vote juga dong sama comment. Ajakin temen kalian saudara kalian buat baca i love you ketos.

Selamat membaca zeyengggg😘😘❤️

****
Ini adalah hari ketiga dan masih tetap sama Bulan belum juga di temukan, Farhan serta Clara sudah pasrah. Mereka tak tau harus bagaimana dan harus berbuat apa, mereka sudah berusaha sekuat tenaga menunggu di tkp dan membuka kantong mayat mencari keberadaan Bulan, namun hasilnya nihil Bulan belum juga di temukan.

Bahkan air mata Clara sudah habis karna setiap saat menangisi Bulan yang tak kunjung di temukan. Namun Bintang ia tak pernah pasrah dalam hal ini, Bintang setia menunggu dan mencari Bulan bahkan ia tak tidur. Raina yang melihat hal itu tersenyum sedih, 'seandainya lo lakuin hal ini dari dulu mungkin Bulan bakal ada di dalam pelukan lo'  kata Raina membatin.

Raina melangkah mendekati Bintang, Raina menepuk-nepuk pelan punggung Bintang. "Emang bener kan kata orang penyesalan datang selalu di akhir," ucap Raina dan di angguki oleh Bintang.

"Lo emang benar, gue bego banget. Di saat Bulan gaada gue baru bisa ngebalas perasaan dia, dulu gue gak pernah sama sekali peduliin perasaan dia."

"Akhirnya lo sadar juga. Sebenarnya dari dulu lo suka sama Bulan tapi lo selalu mengelaknya dan akhirnya lo nyesal sama apa yang lo lakuin."

"Sekarang gimana Rain? Gue harus gimana. Apa ini karma karna gue udah buang berlian yang begitu berharga?"

"Mung-"

Ucapan Raina terpotong saat tim penyelamat berhasil membawa salah satu penumpang yang selamat. Penumpang berjenis kelamin perempuan, setengah badan penumpang itu bertengger di sayap pesawat hal itu lah yang membuat bisa selamat.

Tim penyelamat langsung membawa gadis perempuan itu ke posko perawatan, Clara langsung berlari saat mendengar kabar bahwa tim menemukan gadis perempuan yang selamat dari kecelakan maut itu. Belum sempat Clara melihat wajah gadis itu tim menyuruh Clara dan lainnya untuk menunggu di luar sebentar.

Clara mondar-mandir sedari tadi ia cemas dan ia berharap gadis itu adalah Bulan, ia selalu berdoa semoga saja Bulan selamat dari kecelakan maut ini. Sempat ia berpikir untuk putus asa namun semua rasa itu ia tepis. Anaknya pasti selamat! Yaa, hanya itu yang selalu ada di pikirannya yang membuatnya melupakan rasa putus asa dan menyerah.

Salah satu suster keluar meminta Clara untuk melihat gadis yang di dalam apakah itu betul adalah keluarga atau anak mereka. Clara langsung berlari ke dalam dada Clara berdebar gadis itu adalah Bulan! Banyak luka goresan di wajahnya, air mata Clara mengalir membasahi wajahnya. Cepat-cepat ia memberitahukan Farhan dan juga lainnya.

Bintang tersenyum masih ada harapan untuk memperbaiki apa yang sudah ia hancurkan. Tuhan sudah berbaik hati membantunya memperbaiki semua ini, Bintang bertekat kuat ia akan menjaga Bulan dan melindunginya bahkan dengan mempertahukan nyawanya sendiri.  

Bulan terbaring lemas di atas kasur rumah sakit mini yang sengaja di buat tim penyelamat agar memudahkan mereka mengevakuasi korban yang jatuh. Bulan nantinya akan di bawa ke rumah sakit cipta harapan baru, Farhan meminta agar Bulan di pindahkan ia mau Bulan di tangani oleh dokter yang profesional.

Clara dan Farhan tidak mau mengambil resiko yang besar, namun tidak sekarang mungkin besok Bulan akan di pindahkan. Setidaknya Clara dan lainnya bisa bernafas lega karna Bulan sudah di temukan dan selamat, namun masih belum sadar.

"Semesta dan Tuhan berpihak sama lo," bisik Raina.

Bunyi panggilan masuk membuat Bintang tersadar dan merogoh kantong celananya. Dari layar handphonenya tertulis nama 'Dave Maharaja' segera Bintang mengangkat panggilan telpon itu.

I Love You Ketos (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang