14 RAJAWALI

1K 58 0
                                    

Hari ini bukan Papa yang mengantar Aurora ke sekolah melainkan abangnya Rafael

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini bukan Papa yang mengantar Aurora ke sekolah melainkan abangnya Rafael. Katanya sih sebagai bentuk perminta maafannya perihal kemarin malam dan salam perpisahan sebelum dirinya berangkat ke Negeri Ratu Elizabeth, Inggris.

"RA! Abang tunggu di mobil!". teriaknya dari teras rumah seraya berjalan memasuki mobilnya sedangkan Aurora kini ia tengah mengenakan sepatunya.

Gadis itu menuruni tangga dengan cepat berjalan menuju meja makan dimana Mama-nya sedang meyiapkan sarapan.

"Mama aku berangkat sekolah!". Izinnya seraya menyalimi punggung tangan beliau kemudia beralih mengecup kedua pipinya.

"Kamu gak sarapan? Sarapan dulu atuh, gak usah buru-buru masih kepagian juga". Nasehat sang Mama.

"Nggak usah Ma, Bang Rafa nanti marah kelamaan nunggu!?". Aurora mencomot sepotong roti kemudian berlari menuju mobil dimana Rafael telah menunggunya.

Aurora duduk di sebelah kursi kemudi yang diduduki Rafael. Laki-laki itu sangat serius mengetik sesuatu di layar handphonenya sampai kedatangan Aurora pun tak ia sadari.

"Bang! A-B-A-N-G!". Panggil Aurora seraya menggigit kecil roti selai di tangannya.

"Hmmm". Rafael hanya membalasnya dengan dehaman tanpa mengalihkan pandangannya dari layar handphone.

"ABANG!". Teriak Aurora tepat di telinga Rafael membuat sang empunya sontak menjauhkan telinga. Rafael menatap Aurora tajam seraya mengusap-usap telinganya yang berdengung karena suara nyaring Aurora menusuk gendang telinganya.

"Apaan sih? Budek gue lama-lama". Sinis Rafael kemudian menyalakan mobilnya.

Aurora mencebikkan bibirnya kesal. "Lo sih kacangin gue! Rasain budeg kan kuping lo?".

"Lagain lo chat-an sama siapa sih sampai serius gitu? Kasih tau gue dong!?". bujuk Aurora dengan menunjukkan pupy eyesnya membuat Rafael bergidik.

"Kepo deh lo". cibir Rafael seraya menyembunyikan handphone-nya dengan menduduki benda itu.

"Dihh! Sini handphone lo gue mau liat?!". Pinta Aurora sambil berusaha menggapai handphone yang diduduki Rafael.

"Ehh RA! Jangan Ra! Bahaya woi!". Pekik Rafel meminta adiknya untuk berhenti namun Aurora masih gencar mengambil handphone abangnya.

Rafael mendorong kepala Aurora menjauh dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memegang kemudi. Namun apalah daya handphonenya berhasil diambil paksa adiknya dengan kadar ingin tahu yang tinggi.

"Lo punya pacar ya bang sampai kayak gitu saking gue gak boleh tau?". Tanya Aurora penasaran seraya berusaha membuka pasword handphone Rafael dengan pasword yang pernah ia beritahu sebelumnya namun gagal.

"Passwordnya password"

"Gue ganteng"

"Jgnkeponjing"

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang