Vote,comment,and share ya!
"Apa jaminan yang bisa kakak kasih, kalau suatu saat ngulangin kesalahan yang sama nyakitin hati gue lagi?", Tanyanya serius
Raja menatap lekat manik mata coklat gadis yang kini memenuhi ruang hatinya,"Gue pergi dari hidup lo"
Hembusan nafas pelan keluar dari hidung gadis itu, apa yang Raja ucapkan sungguh mengganjal hatinya, "Segampang itu Kak Raja bakal pergi? Apa lo pikir gue bakal baik-baik saja setelah Kak Raja pergi?"
Raja mengangguk, mengiyakan pertanyaan Aurora, "Lo berhak dapat yang lebih baik dari gue, dan sebelum gue pergi, gue mau buat lo benci sepenuhnya sama gue. Sampai nggak ada alasan buat kita untuk balik lagi"
Kakinya melangkah menuju samsak, memukul-mukul samsak itu dengan santai tanpa emosi "Gue cuma butuh jawaban ya atau nggak, kalau lo ga mau maafin gue ga masalah", frustasi Raja, sungguh ia gengsi telah meminta maaf. Dalam benaknya ingin sekali menarik ucapan minta maafnya terlebih Aurora mempertanyakan hal-hal yang membuat permasalahan ini tak berujung.
Raja hanya mengharapkan kata iya yang keluar dari mulut Aurora bukan jaminan atas kesalahannya.
Pukulan pada samsak itu berubah tak beraturan, setiap pukulan yang Raja layangkan tersalurkan emosi yang tidak bisa ia tahan. Sifat temperamental Raja kembali lagi.
Aurora memperhatkan gelagat Raja yang sungguh menyeramkan dimatanya, tangannya terulur melingkar di perut keras milik seorang Raja, kepalanya ia tempelkan pada bahu tegap laki-laki itu. Aurora harap dengan cara ini mampu meredam emosi Raja. Perlahan tapi pasti Raja menghentikan pukulannya bergantikan jantungnya yang berdetak kencang.
Aurora salah telah memancing emosi Raja, ia memaklumi setelah mengetahui latar belakang laki-laki itu.
"Cuma lo yang bisa buat jantung gue deg-degan Ra, gue harap gak akan melakukan kesalahan yang nyakitin diri lo dan mengharuskan gue pergi sesuai ucapan gue tadi", batin Raja menatap lingkaran tangan putih mulus Aurora di perutnya.
"Kak udah, jangan nyakitin diri kakak lebih jauh lagi, lagian Rora udah maafin sebelum kakak minta maaf tapi kaka janji jangan ngatain Rora jalang lagi, Rora nangis semaleman tau ingat kata-katanya kakak", ucap Aurora gemetar.
Raja merasakan basah dipunggungnya, ia membalikkan badannya mencari rupa gadis itu.
"Jangan nangis, lo gak mau kan gue pergi dari lo? Mulai sekarang lo ga boleh nangis karena luka tapi bahagia", ucapnya seraya menghapus bulir-bulir bening dipipi Aurora dan kembali mendekapnya erat.
"Emang kakak serius ngucapin kata itu?", Tanya Aurora
Raja menaikkan sebelah alisnya, "Soal?"
"Soal kakak bakal pergi", tanyanya seraya menengadahkan kepalanya menatap manik tajam Raja.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJAWALI
Teen Fiction⚠WARNING TYPO BERTEBARAN ini cerita youngadult yang bocil minggir dulu yok, emak lu tau disabet sapu lu! Rajawali Liam Taksa sang alpha dari Alfasus, geng beranggotakan remaja laki-laki penuntut arti kebebasan dari SMA Antariksa. Tawuran dan balapan...