15 RAJAWALI

1.1K 50 0
                                    

Di rooftop sekolah, tempat favorit sang ketua Alfasus berdiam diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di rooftop sekolah, tempat favorit sang ketua Alfasus berdiam diri. Pemandangan ibu kota dari atas sana sedikit tidaknya membuat pikirannya tenang sejenak ditambah cahaya matahari memancar membuat mata elang itu menyipit diiringi dengan alis tebalnya yang berkerut.

Ia terduduk di beton pembatas dengan kaki yang menjuntai ke bawah, menghisap dalam-dalam seputung nikotin yang menjadi candu baginya. Laki-laki itu tengah berperang dengan batinnya, mengingat dengan apa yang ia utarakan dengan lantang di hadapan seluruh siswa-siswi SMA Antariksa. Raja marah dengan Aurora yang mengajukan pertanyaan dan ia juga marah pada dirinya sendiri telah menjawab pertanyaan bodoh itu.

Bagaimana seorang Raja bisa mengutarakan kata cemburu sedangkan rasa cinta saja ia tak tahu bagaimana cara mengungkapkannya?

"ARGHH SETAN! Kenapa gue harus ngomong gitu sih! Bego lo Raja!". geramnya pada dirinya sendiri. Ia mengacak-acak rambutnya kesal.

"Ini semua karena lo Aurora Aira Tynetta! Lo sukses akting jadi cewek lugu dan semua perempuan sama aja gak bisa dipercaya buat jaga hati!". Marah Raja

"Siapa bilang semua perempuan gak bisa jaga hati?".

Raja menoleh kebelakang tepat dimana seorang gadis tengah berdiri seraya berkacak pinggang.

Perempuan itu melaju selangkah dua langkah lebih mendekat namun langkah itu terhenti tatkala Raja berintrupsi untuk menghentikan langkahnya dengan isyarat tangan kanannya yang terselip putung rokok terangkat.

"Pergi lo!". Usir Raja

"Lo kenapa sih Ja? Jelas-jelas gue selalu ada disini buat lo tapi lo-nya selalu anggap gue nggak ada! Kasih gue kesempatan buat masuk ke kehidupan lo Ja nemenin lo saat lo terpuruk bahkan hancur sekalipun gue gak akan pergi dari sisi lo! Tapi sayangnya itu gue cuma HALU KAN JA?!". Ujar perempuan itu panjang lebar dengan buliran air mata yang berlinang membentuk aliran sungai di pipi mulusnya.

Kata-kata itu membuat suasana hati Raja yang buruk semakin buruk, laki-laki itu berjalan menghampiri perempuan itu. Mata mereka saling beradu sama-sama memancarkan amarah namun dengan latar belakang yang berbeda. Satu sisi marah karena perasaan yang tak pernah dihargai sedangkan sisi lainnya marah karena terusik.

"GUE BILANG PERGI YA PERGI! BUDEG LO!?". Sentak Raja pada akhirnya. Mata perempuan tersebut terpejam mendengar suara tinggi itu.

"Bahkan sampai saat ini lo belum bisa bagaimana cara memperlakukan perempuan dengan baik!? Apa setiap perempaun wajib dapet bentakan lo?". Tanyanya seraya bersedekap dada.

"Dan untuk pernyataan semua perempuan sama aja, maaf gue gak terima. Ada kalanya satu dari beribu perempuan yang ditakdirkan untuk bisa jaga hati lo, Raja Liam Taksa". Lanjutnya, Raja melirik sekilas perempuan itu, seraya memasukkan kedua tangannya ke saku celana abu-abunya.

"Gue gak perlu kata-kata mutiara lo?!"

"Terserah lo mau bilang apa satu hal yang perlu pahami kalau lo mau perempuan jaga hati lo, seharusnya lo juga belajar jaga hati perempuan". ujar perempuan tersebut seraya mendorong dada kiri Raja menggunakan telunjuk nya kemudian berlari meninggalkan tempat itu.

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang