DUGH!
BRAK!
BANGSAT!
Kata kotor itu terlontar dari bibir sexy sosok remaja laki-laki dengan segudang kasus kenakalan remaja. Raja tak tahu menahu kepada siapa kata itu terucap yang perlu diketahui ketenangannya terusik.
"Raja bangun lo Ja". Panik Vaden sambil menggoyang-goyangkan kaki Raja namun sang empunya masih enggan membuka matanya.
"Ck apaan sih lo!". Kesal Raja menendang kecil tangan Vaden yang mengguncangkan kakinya.
"Buka mata elah! Kabur cepetan. Papi Toyib nyariin lo tuh". Mendengar nama Papi Toyib yang merupakan julukan yang diberi Varen untuk papanya segera ia membuka matanya malas. Ada alasan mengapa teman-temannya memberi julukan seperti itu. Lalu apa Raja marah? sama sekali tidak. Memang kenyataannya seperti itu.
"Yakin Cuma nyari gue? Liat belakangnya siapa tuh?"
Vaden menyengir yakinlah hukuman sudah menantinya di depan mata. Waka kesiswaan mengekor Papi-nya Raja.
"Raja!! sembunyi dimana kamu? Gak ada bosen-bosennya bikin masalah kamu ya!". Teriakan itu kembali terdengar menusuk gendang telinga mereka. Raja meringis pelan.
"Goblok banget sih orang sembunyi malah ditanyain, bukan sembunyi kalau gitu namanya?!". Varen mendumel dibalas kekehan oleh Raja.
Gibran terbangun dari tidur nyenyaknya mendengar pekikan itu. Berbeda dengan Varen dan Haidar yang tengah asik bermain game dengan earphone yang menyumpal telinganya. Jika sudah seperti ini mereka seketika lupa dengan daratan.
Varen mengangkat alisnya mengkode Raja."Apa?!". Raja bertanya dengan tampang datarnya tak menegrti dengan kode Vaden.
"Gimana? Mau keluar?". Tanya Varen
"Ambigu anying!". Gibran melempar kulit kuaci si Rebo dan menyangkut di jambul Varen yang terlihat seperti jamur.
"Heh itu mah otak lo yang kagak beres!"
"Anjing diem!". Mulut Varen seketika terkatup rapat.
"Hahahaha rasain lo!". Goda Gibran
Varen memberungut kesal. Coba saja mood Raja tak buruk sudah dipastikan ia akan beradu mulut dengan Gibran.
"RAJA! PAPI TAU KAMU DISITU! KELUAR!". Bentakkan itu kembali terdengar. Raja beranjak dari duduknya menggeser pintu kayu yang membatasi ruangannya dengan luar rooftop.
"Apaan?! Buruan gue gak ada waktu!". Raja bertanya dengan raut dinginnya.
"Begitu cara kamu ngomong sama orang tua?"
"Kalau iya kenapa?". Tantang Raja kepada ayahnya yang merupakan pemilik yayasan SMA tempatnya bersekolah.
PLAK!
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJAWALI
Teen Fiction⚠WARNING TYPO BERTEBARAN ini cerita youngadult yang bocil minggir dulu yok, emak lu tau disabet sapu lu! Rajawali Liam Taksa sang alpha dari Alfasus, geng beranggotakan remaja laki-laki penuntut arti kebebasan dari SMA Antariksa. Tawuran dan balapan...