Hari ini adalah hari dimana anak kelas XI IPA 4 mendapat pelajaran olahraga. Mereka dikerahkan menuju lapangan indoor yang terletak di gedung Utara , Jika sudah seperti ini materi yang mereka dapatkan tak jauh-jauh dari basket atau voli.
Namun ada beberapa siswa yang masih berada di dalam kelas. Sebagian dari mereka , menggerutu mengapa harus ada pelajaran olahraga yang hanya membuat mereka kelelahan .
"Ehh Gladys, Aurora, Elsya, Ucup! Kalian ngapa masih di kelas?!". Jay berteriak dengan lantang menyebut satu persatu temannya yang masih berada di dalam kelas seraya berkacak pinggang.
Gladys melirik sinis kepada Jay aka musuh bebuyutannya. "Santai aja kali bambang?!"
"Lambemu santai, gue yang dimarah gila! Gak kasian sama gue apa daritadi bolak-balik kelas cuma nyari anak dakjal pada ngilang". Balas Jay seraya mengusap peluhnya. Belum pelajaran olahraga dimulai namun seragamnya telah basah oleh keringat.
"Oh itu sih gue gak peduli". Sahut Gladys dan berlalu menuju lapangan yang diikuti Aurora dibelakangnya.
Jay hanya bisa mengelus dadanya sabar. "Sabar Jay sabar, setahun lagi"
Matanya melirik pada dua orang yang masih setiap berada di dalam kelas."Lo berdua cepetan!". Tunjuknya kepada Elsya dan Ucup. Mereka sontak berlari terbirit-birit mendengar sentakan Jay.
"Lama-lama mati muda deh gue, ehh jangan deng gue kan belum kawin?!".
"Mak anakmu stress Mak!". Teriak Jay kemudian ia berlari menyusul teman-temannya di lapangan indoor.
Anak kelas X IPA 4 telah membentuk barisan sesuai dengan yang diinstruksikan Pak Anton. Mendengarkan penuturan Pak Anton yang mengeluh atas keterlambatan mereka untuk berkumpul di lapangan mengikuti pelajarannya.
"Baik sebelum memulai pemanasan bapak akan menghitung jumlah siswa yang hadir". ujar Pak Anton seraya mulai menghitung siswanya yang berbaris
"Siap Pak". Sahut mereka dengan kompak
"Jumlah siswa di kelas kalian berapa?". Tanya Pak Anton merasakan ada kejanggalan.
"Tiga puluh enam Pak Anton". Sahut jay lantang
"Serius tiga puluh enam? Lagi satunya siapa? Jurig?". tanya Pak Anton
Sontak semua pandangan siswa teralihkan mencari-cari keberadaan temannya yang menghilang. Lebih tepatnya membolos.
"Siapa heh? Siapa?". Pertanyaan itu dilontarkan oleh siswa yang belum menyadari temannya yang tidak ada dalam barisan
Ucup? Anjir tu manusia, perasaan udah gue suruh kesini deh ~ batin Jay
"Ehh Gladys, Ucup dimana?". Tanya Jay kepada Gladys yang berbaris disebelahnya
"Mana gue tau, gue kan ikan". Jawaban yang dilontarkan Gladys tak mampu memberinya solusi tapi malah memberinya beban pikiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJAWALI
Teen Fiction⚠WARNING TYPO BERTEBARAN ini cerita youngadult yang bocil minggir dulu yok, emak lu tau disabet sapu lu! Rajawali Liam Taksa sang alpha dari Alfasus, geng beranggotakan remaja laki-laki penuntut arti kebebasan dari SMA Antariksa. Tawuran dan balapan...