27 RAJAWALI

702 30 2
                                    

BUG!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BUG!

BUG!

BUG!

Raja melayangkan pukulannya bertubi-tubi pada wajah dan perut Kevin, yang kini berada dibawah kuasanya. Raja memukulnya dengan kesetanan, tak memberikan lawannya untuk menghirup udara barang sedetik.

Seluruh siswi perempuan dikelasnya memekik kaget, begitupula Aurora yang langsung berdiri dari duduknya untuk memisahkan mereka berdua namun ditarik oleh Gladys yang menggelengkan kepalanya. "Jangan gegabah Ra! Nanti lo yang kena sasaran! Lo tunggu disini biar gue panggil Kak Gibran!"

Aurora semakin kebingungan, "Woi Jay tolongin gue misahin!Hiks!", pintanya pada Jay yang hanya menonton adegan adu jotos itu. Jay menolaknya mentah-mentah takutnya dia lagi yang kena pukul, kan gak like

"Ogah ga mau, muka gue pas-pasan gini aja kaga ada yang mau yakali gue bantuin, lo mau gue jadi perjaka tua heh?"

"Kak Raja UDAH! PLIS STOP!" mohonnya namun tidak dihiraukan oleh Raja. Aurora menatap prihatin wajah Kevin yang sudah tidak terbentuk lagi. Hidung dan bibirnya mengeluarkan darah segar.

Karena laki-laki dikelasnya tidak ada yang berani melerai pertikaian mereka, Aurora mau tidak mau harus mengambil tindakan sebelum Kevin mati ditangan Raja hanya karenanya, Raja yang cemburu buta.

Aurora melangkah pasti, menarik lengan kekar Raja yang melayang di udara.

"APAAN SIH LO!"

BUG!

Aurora tergeltak dilantai tidak sadarkan diri. jangan heran jika pukulan maut Raja mampu membuat gadis ringkih itu tidak sadarkan diri.

Bersamaan dengan itu, Gladys datang diikuti ke-empat sahabat Raja. Raut wajah yang tidak terbaca mereka layangkan padanya, kecewa? Ya, Raja yang mereka kenal telah ingkar pada sumpahnya ketika pertama kali masuk dalam keluarga Alfasus. Sebrengsek-brengseknya kelakuan mereka, anggota Alfasus yang terhormat tidak akan pernah sekalipun bertindak kasar pada seorang perempuan. Perempuan itu dijaga bukan disakitin apalagi dirusak! Camkan!

"RORA!" pekik Gladys menghampiri Aurora yang tidak sadarkan diri. Sayang sekali tidak ada yang menolong Aurora, orang-orang disana hanya menyaksikan pertikaian itu. Membuat Gladys geram

Gladys meletakkan kepala Aurora di pahanya seraya menepuk-nepuk pipi gadis itu, "Ra bangun Ra!", ucap Gladys khawatir. Gladys meringis melihat sudut bibir Aurora yang mengeluarkan darah.

Raja menatap nanar kepalan tangannya yang lancang memukul seorang perempuan terlebih itu gadis yang kini mengisi sebagian ruang dihatinya.

"BANGSAT!", desisnya. Laki-laki itu berlalu menuju pintu kelas. Disana Varen, Vaden, Haidar dan Gibran berdiri menghalangi pintu. Beberapa detik mereka saling berpandang, "Minggir!", titah Raja seraya mendorong kasar bahu Vaden dan Varen membuat mereka terhuyung kesamping.

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang