Kini Raja dan Aurora menjadi pusat perhatian tatkala melintasi koridor kelas. Banyak siswi yang tergabung dalam fans Raja garis keras terkejut dibuatnya. Bagimana tidak Raja memanggul Aurora seperti karung beras dipunggung tegapnya, pasti siswi-siswi itu ingin berada di posisi Aurora, karena bisa berdekatan dengan si ketua geng Alfasus yang selama ini tidak pernah tersentuh kaum hawa.
Tiga siswi hits yang tergabung dalam geng Lisa cs, kepanasan melihat pemandangan itu. Lisa dengan wajahnya yang merah padam dan tangannya terkepal kuat disisi tubuhnya. Dua dayangnya tak henti-henti mengipasi wajah perempuan itu.
"Gue gak bisa nahan lebih lama lagi! Udah saatnya dikasih pelajaran tuh cewek kecentilan, makin lama makin menjadi tuh! Hiks Rajanya gue..", geram Lisa seraya menunjuk-nunjuk Aurora yang tengah berlalu seiring dengan langkah kaki Raja.
"Jangan nangis dong lis, makeup lo nanti luntur noh!", ucap Bianca seraya mengelap air mata Lisa yang turun.
Bianca melirik Vera yang hanya diam melihat Lisa menangis, "Ehh telmi cepetan ambilin tissue lagi!"
Mendengar perintah itu, dengan gerakan cepat ia mengobrak-abrik isi pouch bag-nya mencari tissue seperti yang diminta Bianca, "Eh i-iya bentar"
Tiba-tiba suara laki-laki datang menimbrung perbincangan mereka, "Omaigat gak salah? Bukannya lo yang kecentilan?", Tanya Varen dengan nada mengejek.
Lisa mendengus setelah melihat rupa laki-laki itu, "Bacot lo buaya!"
Mata jelalatan Vaden mengerling pada perempuan disebelah Lisa, "Hai Vera sayang! Makin cantik aja", rayu Vaden seraya menjawil hidung perempuan itu
Tubuh perempuan bernama Vera itu mulai bereaksi seperti cacing kepanasan, wajahnya memerah dalam hitungan detik ia sudah melompat dan bergelayut manja ditangan kekar Vaden, "Ihh Vaden, sengaja bikin Vera salting ya?"
Vaden yang pada dasarnya suka dengan perempuan polos beda tipis sih dengan bodoh hingga mudah ia perdaya, "Saltingnya Vera itu lucu dimata Vaden, nanti malem ke club yuk temenin gue dugem. Lagian kamu ngapain sih masih temenan sama tante-tante ini, udah gue bilangin jauh-jauh masih juga, kamu kan beda sayang liat aja make-up kamu natural, kamu polos baik, lah mereka makeup aja udah kayak kerak panci, sifatnya kek medusa lagi", Vaden memang terkadang mengajak Vera ke club karena ia mau saja diperdaya oleh Vaden.
Gadis itu menunduk dengan wajah yang dibuat menyedihkan, "Vera ga dikasih pergi lagian kalau Vera pergi nanti siapa yang Lisa suruh bawain tasnya, suruh buatin tugas, sama mesen makan di kantin? Kan gak setiakawan", ucap Vera membuat Vaden dan Varen menahan tawa.
"Gak gitu juga konsep setiakawan oneng!", ucap Varen.
Mata Lisa yang dihiasi softlens itu melirik sinis seraya terus mengipas-ngipaskan wajahnya, "Itu lo sadar diri! Berani lo minggat dari sini", ucapnya sinis seraya mengangkat kepalan tangannya tepat dihadapan wajah Vera membuat gadis itu bergidik ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJAWALI
Teen Fiction⚠WARNING TYPO BERTEBARAN ini cerita youngadult yang bocil minggir dulu yok, emak lu tau disabet sapu lu! Rajawali Liam Taksa sang alpha dari Alfasus, geng beranggotakan remaja laki-laki penuntut arti kebebasan dari SMA Antariksa. Tawuran dan balapan...