08 RAJAWALI

1.4K 58 7
                                    

Dentuman musik terdengar memekakan telinga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dentuman musik terdengar memekakan telinga. Lampu kelap-kelip menjadi penerangan utama di tempat ini. Tempat dimana orang-orang melupakan sejanak beban duniawi dengan seteguk dua teguk alcohol, menari lantai dansa, atau menuntaskan hasrat dengan wanita malam disana.

Raja melangkahkan kakinya masuk kedalam club malam di pusat kota, ini bukan menjadi yang pertama atau kedua kalinya ia menginjakkan kakinya di tempat ini tetapi hampir setiap hari ia berada disini bersama keempat sahabat laknatnya atau anak Alfasus lainnya.

Raja menuju meja dimana ia biasanya menikmati malam. Keempat sahabat laknatnya teah duduk dengan ditemani beberapa botol alcohol, rokok,dan tentunya wanita malam yang telah bergelayut manja disisi Vaden dan Varen. Siapa lagi yang manggil kalu bukan si buaya darat kembar siam.

"Woi cepat amat lo sampai?". Tegur Gibran seraya menghembuskan kepulan asap rokok keudara

Raja tak menyahut ia langsung mendudukkan bokongnya di sebelah Haidar. Mematik seputung rokok, menghisapnya dalam-dalam lalu menghembuskannya ke udara.

Bualan manis Vaden lontarkan pada dua wanita yang mengapit dirinya seraya menghisap dalam-dalam putung rokoknya..

Bualan manis Vaden lontarkan pada dua wanita yang mengapit dirinya seraya menghisap dalam-dalam putung rokoknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjir geli gue! Pengen muntah sumpah". Celutuk Gibran

"Sama gue juga, bukannya gimana-gimana tapi kesannya kek gimana gitu". Ujar Haidar yang mulai kehilangan kesadaran karena sebotol akohol yang ia teguk.

"Ngomong apaan lo bege?". Kesal Gibran dan menoyor kepala Haidar. Dan Haidar kembali meracau tak jelas dieslingi dengan tawa sumbangnya.

"Lo juga! Main cewek aja kerjaan lo? Gak inget sama pacar lo pada?". Tanya Gibran.

"Lah mereka yang minta jadi cewek gue, gue sih terima-terima aja. Kapan lagi punya cewek banyak iya gak bro?". Ujar Vaden meminta persetujuan pada kembarannya.

"Iya dong, harta kita dah punya dan gak habis tujuh turunan terus-". Ucap Varen terpotong

"Tujuh tanjakan kagak ada?". Sela Vaden dengan pertanyaan konyolnya.

"Bisa diem dulu kagak?". Desis Varen tajam.

Varen menyengir kuda. "Sok dilanjutkan"

"Nih ya harta gue dah punya,tahta gue juga udah punya, terus wanita jangan ditanya dah!". Ujar Varen dengan gaya angkuhnya.

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang