02. Memories

1.6K 243 30
                                    

'Sampai bertemu di Taman Vertikal, nanti malam'

Aku menoleh melihat punggung Loki yang berjalan semakin jauh dariku.

Aku menyimpan surat dari Loki ke dalam saku gaunku, sebelum kemudian berjalan ke sudut perpustakaan.

Aku memilah-milah buku yang Loki rekomendasikan padaku, kemudian pandanganku jatuh pada sebuah buku anak-anak dengan gambar seekor tikus di dalam perahu.

'Perjalanan Reep Ke Ujung Dunia'

Aku tersenyum.

Buku itu adalah buku pertama yang ku baca sendirian di perpustakaan ini tanpa ibuku.

~•Flashback•~

Ibuku, Clarion, adalah seorang penyihir Asgardian sama seperti Frigga. Clarion dan Frigga bersahabat sejak kecil sampai dewasa. Bahkan sampai menikah dan memiliki anak. Frigga menikah dengan Odin, sedangkan Clarion menikah dengan ayahku, Aelron, seorang Elf dari Ravendell.

Odin, Frigga, Aelron, dan Clarion dikenal sebagai pahlawan pada masa itu. Mereka bertempur bersama, melawan semua kuasa jahat yang berusaha merusak keseimbangan Nine Realms.

Ketika akhirnya Clarion hamil, Aelron memutuskan membawa Clarion pulang ke Ravendell untuk mendapatkan perlindungan, dan kemudian lahirlah aku di Ravendell.

Aelron berpikir bahwa Ravendell adalah tempat teraman untukku. Nyatanya tidak.

Ketika aku menginjak usia remaja, Ravendell diserang oleh Meggidon, pasukan monster yang mampu memancarkan laser penghancur.

Clarion kembali ke Asgard bersamaku sementara Aelron berperang melawan Meggidon. Odin dan Frigga menyambut kami berdua dengan senang hati. Itulah pertama kalinya aku bertemu Odin dan Frigga.

Aelron berpikir bahwa Asgard adalah tempat berlindung yang baik bagiku, namun lagi-lagi tidak.

Tujuan utama Meggidon adalah Asgard. Namun Meggidon tidak memiliki kekuatan yang sebanding dengan Odin. Itu sebabnya Meggidon menyerang Ravendell terlebih dahulu untuk mencuri Crystal Drop dari Tree of Life, sumber kekuatan Ravendell.

Setiap Elf di Ravendell memiliki satu Crystal Drop yang disimpan di dalam jantung masing-masing. Aku pun memiliki satu Crystal Drop di dalam jantungku. Inilah yang menjadi sumber kekuatanku.

Aku mewarisi kemampuan telepati dan beberapa trik sihir dari ibuku. Sedangkan dari ayahku, aku mewarisi kemampuan telekinesis, levitation, dan shield protector melalui Crystal Drop itu.

Ketika akhirnya Meggidon mendapatkan Crystal Drop yang ia inginkan, ia pun meninggalkan Ravendell dan menyerang Asgard.

Ibuku menyembunyikanku dengan sihirnya di balik pilar. Aku dapat memperhatikan bagaimana Frigga dan ibuku bertempur bersama, saling melindungi satu sama lain.

Namun, kekuatan Megiddon melalui Crystal Drop itu terlalu kuat. Ibuku tewas ketika berusaha melindungi Frigga yang menjadi target Megiddon. Segalanya terjadi di depan mataku.
Frigga menangis, memeluk tubuh ibuku.

Aku terduduk lemas dan terisak dengan kencang. Aku merasakan jantungku diremukkan berkeping-keping. Aku dipenuhi dengan amarah, kesedihan, dan kehilangan yang begitu nyata. Aku berteriak begitu kencang, mengetahui bahwa tidak ada yang dapat mendengarku ataupun melihatku.

Dari kejauhan, aku dapat melihat ayahku datang bersama pasukannya. Pasukannya bersatu dengan pasukan Odin. Pada akhirnya Odin dan ayahku berhasil membunuh Meggidon.

Namun ketika Odin dan ayahku datang ke tempat ibuku dan Frigga, aku dapat dengan jelas melihat cahaya bintang di mata ayahku telah meredup dan perlahan mati. Ayahku berlutut di samping ibuku dan menyadari bahwa seluruh jiwanya telah pergi.

LOKI FANFICTION | I'LL BE YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang