31. The Whole Truth

127 11 2
                                    

Aku menarik tangan Cassiel, memaksanya turun dari meja, lalu menariknya keluar bar.

"What is wrong with you?!!" protesnya, sambil berusaha melepaskan tanganku.

"Jawab aku dengan serius. Kau.. Cassiel?"

"Huh? Kau seperti seseorang yang selama ini datang ke mimpiku," jawabnya, menatap lekat kedua mataku.

"Apa maksudmu?"

Cassiel mengedipkan kedua matanya dan sedetik kemudian aku telah masuk ke dalam pikirannya.

Sebuah memori terlintas, menampakkan wajah buram seseorang yang tampaknya seperti aku.

Gadis dalam memori itu menanyakan pertanyaan yang sama dengan yang baru saja ku lontarkan pada Cassiel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis dalam memori itu menanyakan pertanyaan yang sama dengan yang baru saja ku lontarkan pada Cassiel.

"Jawab aku..! Kau Cassiel?"

Memori itu hilang, bersamaan dengan munculnya kembali wajah Cassiel di hadapanku.

"Kau kah itu? Yang selalu mencariku lewat mimpi?" tanyanya.

Aku terdiam, membiarkan ia melanjutkan.

"Kalau benar itu kau yang mencariku, maka iya, aku adalah Cassiel. Cassiel Evanescent. Princess of Ravendell. Speed of God. Master of Tears and Solitude. Spirit of Time. Lady of Saturn. Apakah informasi itu cukup untukmu?"

Aku tertegun pada bagian 'Princess of Ravendell', hingga akhirnya membuatku melontarkan pertanyaan,

"Kau kenal ayahmu?"

"Yah, aku tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya. Tetapi aku diberi tahu bahwa ayahku adalah seorang Raja Elf di sebuah wilayah bernama Ravendell. Namanya Aelron," jawabnya santai.

Mendengar nama ayahku, nyatanya benar-benar membuatku bahagia.

Aku menemukannya ayah!

Aku menemukan putri kecilmu!

Dengan langkah mantap, aku berjalan maju dan spontan memeluk Cassiel yang tampak kebingungan.

"Ah.. Sepertinya kini aku paham. Kau kakakku?" ucapnya pelan di telingaku.

Aku melepaskan pelukanku, kemudian menatapnya heran.

"Kau mengetahuinya?"

"Yah, ibuku hanya sebatas mengatakan bahwa aku memiliki 2 kakak perempuan. Kakakku yang sulung berambut merah, memiliki anger-issues, berapi-api namun ramah, dan senang tersenyum. Kakakku yang kedua berambut pirang, memiliki trust-issues, lemah lembut namun perkasa, dan peka terhadap orang di sekelilingnya."

"Tunggu sebentar. Kau memiliki kakak yang lain?"

"Ya. Seorang putri yang lahir dari pernikahan pertama ibuku."

Terbesit sekilas perkataan ayahku beberapa hari silam saat menjelaskan tentang Everest kepadaku.

"Ayah mengakui perasaan ayah kepadanya, namun rupanya ia mencintai lelaki lain yang merupakan seorang putra mahkota di Midgard. Sejauh yang ayah ketahui, mereka berdua akhirnya menikah, menjadi raja dan ratu di Midgard, dan memiliki seorang anak sebagai ahli waris tahta."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOKI FANFICTION | I'LL BE YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang