13. Ephafrodhite

945 170 23
                                    

Setelah sarapan, aku membujuk Loki -ah tidak, lebih tepatnya memaksa Loki- untuk kembali beristirahat di kamarnya.

Membujuk Loki untuk beristirahat rupanya lebih susah dari yang ku bayangkan. Sama susahnya dengan melatih Thor menyanyikan beberapa nada dasar yang berakhir dengan nada sumbang.

"Kau sendiri yang mengatakan bahwa 2 hari lagi adalah ritual peringatan kematian ibuku, Loki. Itu artinya malam ini kau sudah harus pulih sepenuhnya, agar besok dapat mempersiapkan segala yang Odin butuhkan", tegasku panjang lebar.

"Tapi aku lelah hanya berbaring, El", protes Loki.

"So grab some books. Simple", jawabku.

Loki menatapku dengan cemberut.

"Aku tidak bisa terus bersamamu, Loki. Ada begitu banyak persiapan yang harus ku lakukan, tolong mengertilah", bujukku.

Loki menghela napas panjang kemudian mengangguk.

"Baiklah. Berjanjilah untuk menemuiku petang nanti", kata Loki pasrah.

Aku tersenyum dan mengangguk.

Loki mengambil satu langkah mendekatiku kemudian menatapku tajam.

"Ingat apa yang harus kau lakukan saat aku tidak ada, El?".

Aku melirik tembok istana dan berpikir, namun otakku kosong.

"Uh, apa maksudmu?", tanyaku.

Loki kembali menghela napas kemudian mengangkat telapak tangan kanannya ke depan wajahku.

"No Thor", Loki menekuk ibu jarinya.

"No Fandral", lanjutnya menekuk jari telunjuknya.

"No Hogun, no Volstagg!", katanya menekuk jari tengah dan jari manisnya secara berurutan.

"And last but not least-"

Loki berhenti sejenak, sementara aku menatapnya dengan bingung.

"-no fire please", lanjutnya lalu menekuk jari kelingkingnya.

Aku memutar bola mata.

"Hey, untuk apa aku menciptakan api?", protesku.

"Yeah, siapa tahu kau bosan dan ingin menimbulkan huru-hara".

Aku ternganga.

"Uh, whatever".

Aku berbalik dan berjalan perlahan meninggalkan Loki yang masih berdiri di tempatnya.

Walaupun aku dan Loki sudah resmi menjalin hubungan, tetap saja, tidak spontan membuat Loki menjadi seorang kekasih idaman yang meninggalkan segala tabiat buruknya.

Loki tetaplah Loki dengan segudang sifat menyebalkannya.

"Jangan coba-coba selingkuh El!!! Remember that I Loki you!!!", suara teriakan Loki menggema dari balik punggungku.

Aku tertawa.

Dan sama halnya dengan Loki, aku tetaplah aku yang selalu berhasil luluh oleh tingkah konyolnya.

---•••---

Hari berikutnya menjadi hari yang sangat sibuk.

Aku dan Loki pun tidak memiliki banyak waktu untuk dihabiskan bersama.

Loki telah pulih dengan sepenuhnya dan disibukkan dengan persiapan menyambut tamu-tamu kerajaan yang akan datang menghadiri ritual peringatan ibuku.

Sementara Frigga memintaku mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menyambut sebuah kejutan yang telah ia dan Odin persiapkan untukku.

LOKI FANFICTION | I'LL BE YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang