05. Iridescent

1.1K 241 33
                                    

"Seharusnya aku yang marah, nona! Apa yang kau lakukan bermesraan dengan Fandral di balkon istana?", protes Loki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seharusnya aku yang marah, nona! Apa yang kau lakukan bermesraan dengan Fandral di balkon istana?", protes Loki.

Aku ternganga. Bermesraan katanya?

"Hey! Bermesraan apa maksudmu?! Kau harusnya memperhatikan lebih baik untuk mengetahui bahwa itu hanya sebuah pelukan! Pe-lu-kan!", tegasku.

"Baiklah, sekarang aku bertanya, memang sedekat apa kau dengan Fandral sampai harus memeluknya?!", Loki tidak mau kalah.

"Itu adalah pelukan persahabatan, kau mengerti? Dan bukan aku yang memeluk Fandral, tetapi dia yang memelukku!".

Kami berdua saling meneriaki satu sama lain.

"Tetapi kau membalas pelukannya! Kau bahkan tidak pernah membalas pelukanku!", teriak Loki.

"Itu karena kau tidak pernah memelukku, Loki!".

"Tetapi setidaknya aku sudah mencium dahimu, El!".

"Ya kalau begitu bukankah itu artinya kau menang? Kau unggul dibanding Fandral!", seruku.

"Tapi kau tidak membalas ciumanku!", protes Loki.

"Baiklah, akan ku balas jika kau mau!".

Sedetik kemudian aku mendekatkan wajahku pada wajah Loki, lalu mengecup pipi kanannya.

"Bagaimana, tuan muda?"

"Itu terlalu cepat", sahutnya pelan.

Aku tersenyum, lalu mundur beberapa langkah dan ku lihat Loki tersipu malu.

"Ingin yang lama?", tanyaku sambil merentangkan tangan.

Loki yang tadinya menunduk malu, kini mendongak menatapku. Ia mematung.

Aku menghela napas,

"Aku tidak akan menunggu lama, tuan patung. 5... 4... 3...".

Ku rasakan Loki berjalan ke arahku secepat angin, dan tiba-tiba saja kedua tangannya sudah mendekap erat tubuhku.

Kami berpelukan dalam diam. Hanya ditemani suara angin yang berhembus pelan.

Aku membiarkan seluruh perasaan Loki mengalir deras dalam diriku.

Dalam nadinya, ku rasakan luka yang begitu dalam. Kesedihan, kepahitan, amarah, kesakitan.

Saat itulah ku sadari betapa Loki telah banyak dilukai dengan begitu dalam. Banyak hal telah melukai hatinya yang lembut dan mematahkannya berkeping-keping.

LOKI FANFICTION | I'LL BE YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang