22. How It Ends

636 109 10
                                    

"Efra??!!" tanyaku.

Efra tersenyum dengan senyuman yang sulit ku artikan.

Bukan senyuman merendahkan, bukan juga senyuman nakal dan menggoda, tetapi kurasa seperti senyuman bahagia?

"Ada apa kalian berdua kemari?" tanya Loki curiga.

"Ayahmu memintamu segera ke aula besar istana untuk persiapan pertunanganmu besok, El." kata Haldir tenang, mengabaikan pertanyaan Loki.

"Hanya aku?" tanyaku spontan.

"Oh astaga, tentu saja bersama Loki. Kau kira kau bertunangan dengan siapa? Patung aula istana?" sahut Efra sambil memutar bola matanya.

Cih.

"Aku tidak bertanya padamu." jawabku ketus, kemudian berjalan keluar kamar.

Efra berjalan mengikutiku dan membuat tubuhnya sejajar dengan tubuhku, sementara Loki dan Haldir berjalan di belakangku dan Efra.

"Kau tidak bilang padaku kau akan bertunangan dengan Loki dan bukan Thor." bisik Efra.

"Bukan urusanmu." jawabku singkat.

Apakah hal itu yang membuat Efra bahagia?

Kenyataan bahwa aku bertunangan dengan Loki dan bukan Thor. Agar dengan begitu, ia dapat mengambil alih tahta ratu?

Oh Sif tentu tidak akan membiarkannya.

"Yah, aku hanya ingin memastikan apakah kau benar-benar ingin menikahi Loki. Kau sudah melihat wujud aslinya, bukan?" lanjutnya dengan santai.

Aku menghentikan langkahku kemudian memutar tubuhku menghadap Efra.

"Hey, pirang. Tidak perlu kau besar-besarkan masalah yang sepele. Cukup urusi rambutmu yang berantakan. Kau terlihat seperti baru saja tersambar petir Thor." kataku sambil menunjuk beberapa helai rambutnya yang berdiri di atas kepalanya.

Loki dan Haldir tampak menahan tawa.

Efra pun menatapku dengan kesal, sementara aku segera melanjutkan langkahku menuju aula istana.

Ku dengar langkah sepatu Loki mengejarku hingga akhirnya Loki menyamakan langkahnya dengan langkahku.

"Kekasihku sarkas, tetapi sangat ku sayang." celetuknya.

"Cih!" Aku meninju pelan lengan Loki.

Loki pun tertawa.

Hingga sedetik kemudian terdengar suara sepatu Efra dan Haldir yang mendekat.

"Well, how about run?" tanya Loki sambil menadahkan telapak tangannya padaku.

Aku tersenyum.

"Why not?" aku meraih tangan Loki dan mulai berlari meninggalkan Efra dan Haldir.

Terdengar teriakan Efra memanggil namaku dari kejauhan, tetapi aku tidak peduli.

--•••--

Aku dan Loki melakukan persiapan dan latihan untuk acara pertunangan besok dengan didampingi oleh ayahku, Odin, Frigga, Thor, dan Sif.

Sementara Haldir, Efra, dan Legolas tampak berdiri di sudut ruangan, memperhatikanku dan Loki yang sedang fokus mendengarkan arahan dari Frigga.

Rasa gugup menyelimutiku, mengingat bahwa besok pada akhirnya aku akan benar-benar mengikat pertunangan dengan Loki di depan seluruh rakyat Asgard dan Ravendell.

Persiapan yang tiada habisnya itu pun akhirnya selesai saat mendekati jam makan malam.

Loki menghampiriku kemudian menggenggam kedua tanganku.

LOKI FANFICTION | I'LL BE YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang