25. The Very First Love

455 90 23
                                    

"Ayah mengalaminya pada ibumu."

Aku diam, tertegun.

"Cinta pandangan pertama bagi ayah adalah ibumu. Bahkan hal itu menjadi rahasia umum di seluruh penjuru Asgard saat itu. "Cinta pandangan pertama Aelron adalah Clarion" atau "Clarion adalah cinta pandangan pertama bagi Aelron" adalah kalimat yang menjadi pembahasan paling seru oleh para pelayan istana di waktu senggang. Dan hal itu memunculkan lebih banyak kupu-kupu dalam perut ayah saat itu."

Ayahku tersenyum, membuatku ingin terus memberikan perhatian penuh pada cerita yang akan ayahku sampaikan selanjutnya.

"Pertama kalinya ayah bertemu ibumu adalah hari itu, hari dimana ayah pertama kali menginjakkan kaki di Asgard. Hari itu tepat 8 tahun sebelum ayah dinobatkan menjadi raja Ravendell. Ayah datang ke Asgard untuk menginformasikan dan mengundang langsung Odin dan keluarganya secara terhormat untuk datang ke acara penobatan ayah. Odin dan Frigga adalah pengantin baru saat itu dan baru saja kembali dari bulan madu."

Aku tersenyum, mencoba membayangkan peristiwa itu dalam benakku.

"Setelah selesai berurusan dengan Odin, ayah bergegas kembali ke Bifrost untuk mempersiapkan segala hal yang perlu ayah persiapkan di Ravendell. Tidak ada kalimat 'menginap di Asgard' dalam agenda ayah di hari itu. Namun di Bifrost itu lah, ayah pertama kali melihat ibumu. Di sanalah ia, berdiri dengan anggun dan berbincang sambil tertawa riang bersama Heimdall, setelah menyelesaikan misinya melindungi Alfheim. Sungguh, prajurit wanita yang mengagumkan."

Tanpa ku sadari, kini senyumku mengembang lebih lebar oleh perasaan bangga.

"Ketika ibumu menoleh lalu menatap ayah dengan binar yang menyala dalam matanya, ayah berpikir bahwa ia akan berhenti tersenyum dan pergi meninggalkan ayah. Namun nyatanya, ibumu tetap tersenyum, lalu berjalan mendekati ayah dan mengulurkan tangannya untuk berkenalan. Saat ayah menjabat tangan ibumu diiringi senyuman hangatnya, ya, saat itulah ayah memutuskan untuk 'menginap di Asgard' selama 7 tahun, sebelum akhirnya ayah menikahi ibumu di Ravendell tepat 1 tahun sebelum ayah dinobatkan sebagai raja. Hari ketika ayah akhirnya menikah dengan ibumu, di hari itu ayah menyadari bahwa cinta pada pandangan pertama itu ada dan nyata. It was true, it was real. I fell in love with her at the first sight. And I knew I loved her since day one. Clarion-ku, cahaya terhangat di alam semesta."

Aku termenung, memikirkan betapa besar cinta yang ayahku miliki terhadap ibuku.

"Dalam hidup ayah selama beratus tahun lamanya, ibumu memang benar adalah cahaya terhangat yang ada di dalam semesta ayah. Namun, ibumu bukanlah cahaya yang pertama menghampiri ayah. Cahaya yang pertama menyinari ayah di malam tergelap ayah adalah wanita itu, light witch, ibu dari adikmu. Namanya Everest. Ayah memang tidak jatuh cinta pada pandangan pertama kepadanya. Tetapi ia adalah cinta pertama ayah."

Aku menoleh, menatap ayahku dengan perasaan terkejut.

"Cinta pertama ayah bukanlah ibu?"

Ayahku tersenyum dan menggeleng pelan.

"Ayah dan Everest bersahabat sejak kecil karena keluarganya adalah keturunan light witch yang membela Elf pada peperangan di Alfheim. Ayah Everest pun telah lebih dulu bersahabat karib dengan Eärendil. Sehingga wajar bagi ayah dan Everest untuk menjalin persahabatan juga. Hingga pada akhirnya, ketika kami berdua beranjak remaja, saat itulah ayah menyadari bahwa ayah jatuh cinta padanya. Ayah mengakui perasaan ayah kepadanya, namun rupanya ia mencintai lelaki lain yang merupakan seorang putra mahkota di Midgard. Sejauh yang ayah ketahui, mereka berdua akhirnya menikah, menjadi raja dan ratu di Midgard, dan memiliki seorang anak sebagai ahli waris tahta."

"Jadi, itu sebabnya saat itu ayah menikahi ibu? Karena cinta pertama ayah telah menikahi lelaki lain?"

Lagi-lagi, ayahku menggeleng dengan pelan.

LOKI FANFICTION | I'LL BE YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang