08. The Princess

1K 206 17
                                    

"Efra dulunya adalah kekasih Loki", kata Sif.

Aku menatap Sif tak percaya.

"What? Kekasih Loki? Bagaimana bisa? Bagaimana bisa ia mendapatkan hati Loki? Apa yang telah diperbuatnya pada Loki? Apa dia menyihir Loki? Atau ramuan cinta? Berapa lama mereka bersama? Kau tahu ramuan cinta hanya bertahan untuk 5 tahun saja. Seriously, apa yang telah ia lakukan terhadap Loki?!".

Aku berpikir keras, memikirkan segala kemungkinan buruk yang telah Efra lakukan pada Loki.

"Hey hey, tenang El. Itu sudah masa lalu. Dan jika memang kau ingin mendengar detail ceritanya, aku bisa menceritakannya padamu", kata Sif menenangkanku.

Aku menatap Sif penuh harap, sebelum kemudian menjawab,

"Ku mohon, ceritakan padaku segalanya".

"I will, but not here".

Sif menarik tanganku dan membawaku ke kamarnya.

Aku duduk di salah satu sofa, dan Sif duduk di sofa yang lain. Kami berhadapan.

"Jadi kau ingin aku mulai dari mana?", tanya Sif.

"Sejak pertemuan pertama mereka?", tanyaku ragu-ragu.

"Okay, begini, mereka pertama kali bertemu 50 tahun yang lalu, di hari ritual peringatan 150 tahun kematian ibum-"

"Tunggu sebentar, bagaimana kalau mulai dari sejak kepergianku 130 tahun yang lalu? Aku ingin tahu apa yang Loki lakukan selama 80 tahun tanpa diriku, sebelum ia bertemu putri itu", aku menyela.

Sif menghela napas, kemudian mulai bercerita,

"Baiklah, mulai dari 130 tahun yang lalu, dibandingkan dengan anggota keluarga kerajaan yang lain, Loki-lah yang paling kehilanganmu".

Deg.

Aku merasakan sesuatu menghantam jantungku.

"Loki akan lebih banyak menghabiskan waktu di kamarnya. Ia akan makan seadanya, berbicara seadanya, tidak lagi bersenda gurau, tidak lagi pergi ke perpustakaan, bahkan tidak lagi ke Taman Vertikal. Ia membiarkan taman itu rusak dan tidak terawat. Namun, ia akan beberapa kali mengunjungi Heimdall untuk menanyakan keberadaanmu", lanjut Sif.

Aku menelan ludah dengan susah payah.

"Dia melakukan itu selama 80 tahun?", tanyaku seraya menatap Sif.

Sif mengangguk.

"Baiklah, lanjutkan", kataku.

"Yah, setelah itu Loki bertemu Efra. Hari itu hujan, kau tahu, saat ritual 150 tahun kematian ibumu. Efra-"

"Tunggu, tunggu. Maafkan aku. Tapi apakah aku pernah bertemu Efra di ritual 50 tahun kematian ibuku?", lagi-lagi aku menyela Sif.

"Hmm mungkin kau lupa, saat itu Odin berselisih dengan kakek Efra, Raja Alfheim yang terdahulu. Odin mengundang mereka, tetapi mereka tidak datang. Namun beberapa tahun kemudian, Kakek Efra kemudian meninggal dan ayah Efra yang naik tahta. Raja Alfheim sekarang adalah ayah Efra, dan Efra adalah sang Putri Mahkota yang kelak akan menjadi Ratu", jelas Sif.

"Ah ya aku ingat sekarang, saat itu kita juga ikut berduka bukan? Saat Raja Alfheim itu meninggal, kemudian digantikan anaknya. Bodohnya aku tidak tahu itu keluarga Efra. Ah iya, lalu apakah mereka datang di ritual 100 tahun kematian ibuku? Aku sudah di Ravendell saat itu".

Sif berpikir, mencoba mengingat-ingat, sebelum kemudian ia menjentikkan jarinya dan berkata,

"Ah saat itu, ya benar saat itu. 100 tahun kematian ibumu. Saat itu aku pertama kali bertemu Efra. Kau tahu, ia terlihat paling mencolok. Seorang Putri Raja berambut pirang, dengan gaun emas, dan senyuman nakal. Kau tahu, senyuman yang biasa dipakai perempuan untuk menggoda lelaki".

LOKI FANFICTION | I'LL BE YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang