22. Siapa?

888 112 52
                                    

"Jeong, apa kau yakin dengan semua ini?" Dahyun yang berada 1 Mobil dengan Jeongyeon angkat suara


"Kau tau betul, Misi ini hampir tidak menemukan titik terang.. dan kali ini, kita menemukannya walaupun titik itu sedikit redup" Ujar Jeongyeon sembari menyetir

"Kau.. Percaya pada anak anak itu kan?" Tanya Jeongyeon, Dahyun mengangguk

"Tentu saja, mereka yang terbaik di generasinya" Ujar Dahyun

"Walaupun kemungkinan gagalnya tinggi, tapi setidaknya menipiskan Resiko para gadis itu terluka"

"Iya, aku tau.. Maka dari itu aku menyetujui ini semua, walaupun pancingannya cukup berbahaya.. Tapi, Kedua anak itu harus ada bersama para gadis" Ujar Dahyun

"Bagaimanapun, dengan Tim ini.. Kita harus bisa melakukan Investigasi semaksimal mungkin"



===============

"Wahh Ternyata kau Cukup Pengecut ya pak tua? Ingin melawan seorang gadis, tapi membawa 3 orang Pria lainnya? Ternyata selain jelek, Kau pengecut" sarkas Ryujin masih mengunci tangan Milik Pria itu

"Apa yang kalian tunggu bodoh?!! Tangkap gadis ini!!" Teriak Pria itu



Pria Pertama maju dengan tangan kosong, berusaha malayangkan Tinjunya pada wajah Ryujin. Tentu saja, dengan mudahnya ia menghindar lalu mengarahkan wajah pria di depannya




BUARGH





Wajah sang Pria terkena pukulan, dan dengan sigap Ryujin menendang Wajah Pria yang memukulnya


"Ck..ck..ck.. Sudah Jelek, Payah lagi" Ujar Ryujin datar



"Gadis Cerewet!!" Ujar Pria satunya kali ini membawa Pisau, kemudian berlari menuju ke arah Ryujin




Ryujin menghindar dengan mudahnya, karena efek Pria itu yang terlalu mengarahkan Pisaunya cepat namun tak tentu arah.





Srett



"Sial" keluh Ryujin karena lehernya sedikit terkena Pisau


Pria yang mengarahkan Pistol membidik Ryujin, mengarahkan mata penembak itu tepat diarah lengan Ryujin



DOR!


===============

"Suara apa itu?" Gumam Chaeryeong



Ia menatap pintu masuk, suara tadi seperti suara Tembakan.. Dan Pemuda shin itu belum juga masuk sampai sekarang


Yeji yang mendengar suara itu, tau Jika sobatnya sedang di serang di depan sana.



'Sial, aku tidak bisa meninggalkan mereka sendirian' batin Yeji, mata sipitnya terus memandang ke arah Pintu



"Yeji, ada apa?" Tanya Jisu, Gadis itu menatap pemuda di sampingnya khawatir


"Ga kok, kamu lanjut makan lagi aja ya?" Ujar Yeji tersenyum, tangannya mengelus surai Jisu dengan lembut



Jisu yang di perlakukan lembut seperti itu Tersenyum bahagia.. Baginya Pemuda Sipit disampingnya ini begitu lembut dan pengertian.. dan tak lupa




Yeji sangat Tampan


Siapa yang tidak bahagia jika begini kan?



"Umm Yeji-ssi, aku ingin kelu.."



False Identity✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang