5. Start again

922 129 54
                                    

Yeji menenggelamkan Kepala Jisu di dadanya, sehingga Jisu dapat mendengar Jelas detak Jantung Pemuda itu yang berpacu cepat. Yang di rasakan saat itu oleh Jisu hanyalah 1


'Nyaman'



Entah mengapa sangat nyaman berada Di pelukan pemuda ini. Tubuhnya yang Tegap, Suara deguban yang beriringan, serta Wangi Maskulin yang di tawarkan pemuda ini, semuanya membuatnya sangat nyaman.

"Kemana dia?!" Suara Pria disana itu membuat Jisu tersentak, dan melingkarkan Tangannya pada Pinggang Yeji lebih erat.

"Disini mungkin?" Ucap salah satu Pria itu. Mereka bisa mendengar langkah kaki Pria itu mendekat.

"Sial!" Dengus Yeji singkat.

"Hei.. Kamu Diam disini dulu ya, Aku akan mengurus mereka dulu" Bisik Yeji di telinga Jisu, yang membuat bulu kuduk Jisu merinding seketika.

Jisu mengangguk di dalam pelukannya, Yeji pun melepas pelukan itu lalu berdiri dari tempat persembunyiannya.

"Ahh ada apa berisik disini?" Ujar Yeji,

Tangannya memegang Botol Minuman keras yang ia dapat dari samping Tong sampah, Agar terlihat seperti Pria yang tengah mabuk.

"Hei, apa kau melihat seorang gadis?" Tanya Pria itu yang menatap Yeji penuh Curiga.

"Gadis? Ugh.. Aku tidak lihat tuh.. kalau ada, sudah ku pastikan dia akan ada di atas ranjang bersamaku" Ujar Yeji lagi, ia sangat mendalami perannya saat ini. Sementara Jisu, entah mengapa mendengar hal itu wajahnya memanas.

"Jangan bercanda, kau menyembunyikan apa disana hah?!" Bentak Pria itu, dia Curiga karena Yeji yang berdiri seakan menutupi bagian itu.

"Coba lihat saja" Ujar Yeji lagi tanpa rasa bersalah, Pria itupun mendekati tempat yang diduganya.

Belum sempat Pria itu menoleh ke balik Tempat sampah, Kepalanya sudah terburu di hantam oleh Botol Minuman keras itu sampai Hancur. Melihat Itu, Jisu semakin menunduk dan bersembunyi.





Prang!




"Argh!"

Kepala pria itu mengeluarkan darah, dan seketika pingsan di tempat. Ke dua Pria lainnya menatap Yeji marah, lalu menghampiri Yeji untuk menghanjarnya. Namun mereka tidak tau siapa yang mereka hadapi sekarang.

Berbekal dengan bekas pecahan botol, Yeji menggores masing masing Wajah mereka. Mata tajamnya memincing melihat kantung Jas para Bodyguard itu.


'Logo itu lagi' batin Yeji.



Tak butuh waktu lama, Para Bodyguard itupun ambruk. Mereka meminta ampun pada Yeji, wajah mereka sudah banyak goresan bekas botol kaca.

Yeji melangkahkan kakinya, menarik kerah 1 Pria yang masih sadar. Ia menatap datar Pria itu.

"Siapa yang menyuruhmu?" Suara itu pelan, tapi Nadanya seakan mengintimidasi dan memiliki Rasa ingin membunuh secara tersirat

"Maafkan aku tuan, aku hanya suruhan. Aku tidak tau siapa yang menyuruhku. Tapi aku..."

Dor!



Pria itu belum melanjutkan kalimatnya, namun kepalanya sudah tertembak oleh Pistol yang entah dari mana.





Dor!

Dor!




Kedua Pria yang tak sadarkan diri itupun bernasib sama, Kepalanya di tembak.. mata tajam Yeji mendapatkan arah tembakannya, Peluru itu berasal dari atas. Ia pun melihat ada seseorang yang memakai Jas hitam dan kacamata Hitam disana. Tanpa basa basi Yeji langsung mengambil Colt 1911 kesayangannya dari saku celana dan mengarahkannya pada Orang itu.


False Identity✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang