Bonus Part 2

587 57 12
                                    

Suara anak kecil menangis bergema dimension mewah, Seorang Wanita yang sedang sibuk dengan kegiatan dapurnya langsung mematikan Kompor yang sedang merebus bubur bayi.

"Iya sayang.. Eomma disini" Anak berumur 1 Tahun itu masih menangis, di angkat oleh sang wanita dan menepuk punggungnya pelan

"Appa.. Appa.." sembari menangis, bayi itu menunjuk Foto Ayahnya.

"Hyeonnie kangen appa?" Sang Bayi mengangguk Lucu, masih menunjuk Foto sang Ayah..

"Appa masih di kamar sayang, Mau bantu Eomma Bangunin?" Dengan suara Lucu yang di buat buat, Wanita yang tidak lain adalah Choi Jisu itu pun tersenyum jahil. Tentu membuat sang anak berhenti menangis, dan mengangguk lucu

"Okey, Ayo kita ke kamar Appa sekarang" anak berumur 1 tahun itu tertawa dengan lucu, menunjukan gigi susunya yang belum tumbuh dengan lengkap.



Pintu kamar yang paling besar dirumah itu Jisu buka, Mension keluarga Hwang Yang di beli Oleh Yeji benar benar bukan kaleng kaleng. Bahkan Mension ini tidak kalah megang dengan Mension Keluarga Choi.

"Sssttt.. Hyeon Ga boleh berisik ya" Jisu berbisik, seakan memang mereka dalam keadaan serius yang tidak boleh mengeluarkan suara. Balita itu menirukan sang Ibu, seperti paham akan apa yang Lia katakan.

Lia jalan berlahan, di kasur sudah terlihat seorang Pria dengan rambut yang sedikit acak masih terlelap di alam mimpinya.

"Appa" Lia berhenti di depan wajah Yeji, sang anakpun seperti ingin meraih wajah sang ayah. Jisu terkekeh, melihat anak mereka yang sepertinya gemas ingin meraih wajah ayahnya. Akhirnya Jisu menaruh Hyeon duduk di depan wajah Yeji, sementara Bayi itu merangkak dengan gemasnya.

"Appa" dengan Suara Bayi itu, Jisu semakin terkekeh melihat Tangan kecil Hyeon mulai sedikit memukul Wajah Yeji. Ahh sayang sekali Jisu tidak membawa Ponselnya, harusnya ia merekam moment lucu antara ayah dan anak ini.


"Appa" lagi, kali ini Hyeon memukul wajah ayahnya sedikit keras, membuat Yeji mengerutkan keningnya walaupun masih memejamkan mata.

Posisi miring, diubah menjadi telentang. Ia lumayan terganggu dengan tamparan tadi. Entah karena Darah Hwang ada di dalam Tubuh Hyeon, Jiwa Kompetitifnya sudah tumbuh sedari dini. Balita itu merangkak naik, duduk di dada sang ayah.

"Appa!" Kali ini sedikit berteriak, Balita itu menepuk kedua sisi wajah Yeji. Membuatnya langsung membuka matanya, sedikit terkejut namun kembali tenang karena yang ia lihat adalah sang anak kesayangannya


"Hyeonnie? Kamu kok di sini? Eomma mana?" Yeji memegang Tubuh sang anak, melihat ke kiri dan mendapati sang istri yang sedang terkekeh geli melihat Suaminya yang terganggu tidurnya oleh anak pertama mereka.


"Jisuuu..." Yeji menatap Istrinya itu seolah berkata 'kamu kan yang ngelakuin ini?' malah membuat Jisu semakin terkekeh


"Ya abis tadi Hyeon mau main sama Appanya, lagian ini udah siang Ji. Udah Jam 10 pagi" kekeh Jisu, Yeji menggeleng. Ia merubah posisinya menjadi duduk, kemudian memasang wajah marah pura puranya

"Jadi.. Anak Appa yang bangunin Appanya lagi tidur enak enak, hmm?" Sang anak tanpa Rasa Bersalah malah tertawa, menepuk tangannya seakan mengakui sebuah prestasi.


"Ohh harus Appa Hukum ini.. anak nakal ya" Yeji mencium Perut sang anak, membuat balita itu berteriak kegirangan.

Jisu yang melihat itu, merasa hatinya sangat bahagia. Anak laki lakinya sangat senang bermain dengan sang ayah. Mungkin ini akibat Yeji yang selalu membagi waktunya antara pekerjaannya sebagai agent dan juga waktu bermain Hyeon. Sejak Hyeon lahir dan mereka menikah, Yeji selalu mengambil Misi yang tidak terlalu lama dan berat. Itu semua ia serahkan pada Ryujin dan juga agent lain, karena menurut Suaminya 1000 hari pertama pertumbuhan anak adalah masa yang paling berharga dan ia tidak mau kehilangan moment itu. Sudah Cukup ia kehilangan masa Anaknya masih didalam kandungan.

False Identity✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang