9.

774 120 12
                                    


Mobil sedan silver masuk ke pekarangan Villa yang dari luar keliatan besar itu, Yeji yang melihat Villa itu sedikit terkagum.

"Apa benar ini Tempatnya?" Tanya Yeji pada Gadis di sampingnya.

"Ya ini emang tempatnya, Aku sudah berulang kali kesini kok Jadi gak usah Khawatir bakalan salah tempat!" Jelas Jisu dengan nada Juteknya, sementara Yeji hanya menghela nafasnya.

Mereka berduapun keluar dari Mobil Sedan Silver itu, Di sambut dengan 2 Bodyguard disana. Mereka menunduk Hormat Pada Jisu.

"Selamat Sore Nona, Nona Chaeryeong dan Teman temannya sedang Ditaman belakang.. Bersiap untuk Pesta" Ujar salah satu Bodyguard itu setelah menunduk Hormat.

"Ohh Begitu, Baik lah.. Bisa tolong keluarkan Koper kami?" Pinta Jisu, Bodyguard itu mengangguk.

"Tentu Nona, harus di taruh dimana?" Tanya salah satu Pria itu, Yeji menyipitkan matanya saat melihat Pria itu.

Jey, mau sesipit apa lagi?


"Taruh saja di ruang tamu, nanti akan aku bawa sendiri ke kamar" Ujar Jisu, kedua pria itu pun membungkuk pamit untuk mengambil koper Jisu dan Juga Yeji.

Jisu pun memasuki Villa mewah itu, dengan Yeji yang menatap datar ke arah Gadis di depannya. Ia mulai berfikir sesuatu, ada yang aneh dari gelagat Salah satu Bodyguard tadi. Dan Yeji sangat menyadari Hal itu.

"Sial" umpatnya pelan, Sontak langkah Jisu terhenti dan Tubuhnya berbalik untuk menatap Yeji tajam.

"Apa katamu?!" Ujar Jisu, Yeji mengerutkan dahinya ketika menatap Gadis Choi itu.

"Kau ini kenapa? Tiba tiba marah ga jelas" keluh Yeji

"Tadi kau mengatai aku sial kan?!" Ujarnya

"Aish merepotkan! Bukan untukmu, tapi aku mengumpat karena kakiku tersandung sesuatu! Jadi tolong tekan rasa Pede mu itu, karena aku sama sekali tak tertarik mengumpat padamu" Jelas Yeji, ia pun berjalan mendahului Jisu yang masih mematung disana.

"Aish! Kenapa anak itu sangat menyebalkan!" Gumam Jisu, ia pun menyusul Yeji untuk pergi ke taman belakang.




================

"Yuna.. Tidak bisakah kau memasukan Daging Daging dan sayur mayur itu dengan benar? Astaga, Lihatlah.. Bawang Bombaynya bahkan tak bisa Ditusuk lagi" Keluh Minju saat melihat Bawang yang harusnya sudah di tusukan menjadi sejenis sate itu sudah terbelah dua karena Yuna tak sabaran.

"Haha dia itu hanya tau belajar saja" kekeh Chaeryeong, sementara Yuna hanya mengerucutkan Bibirnya karena di marahi terus.

"Haha dia itu hanya tau belajar saja" kekeh Chaeryeong, sementara Yuna hanya mengerucutkan Bibirnya karena di marahi terus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yasudah, Aku diam saja.. salah terus dari tadi" Keluh Yuna, ia akhirnya pergi ke Ayunan dekat sana.

False Identity✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang