Istighfar dan sholawat jangan lupa Oke🥰✨, btw abis Legi end mau Satria? Kemal? Atau Zaid lagi? Gak bosen apa Zaid mulu🥺
Yang aku charger batrai handphone tapi kok yang terisi penuh cintaku padamu?
4. Babysitter ganteng
Setelah meletakkan semua buku materi di meja kantor ponpes, Legi hendak berjalan menuju kantin untuk membeli sesuatu yang bisa ia makan. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk membeli kue karena dua hari lagi mereka akan puasa.
Kakinya melangkah dengan santai dan tenang, bergaya seperti gus yang cool adalah pasion Legi, tapi kalau nyeletuk semuanya bisa kelar.
Langkah kakinya melewati gadis yang sedari tadi berteriak secara keras. Legi menoleh ke kanan dan ke kiri, melihat apa ada orang karena lelaki itu mulai kepo saat si cewek bar-bar itu masih teriak-teriak tidak jelas.
"Alhamdulillah sepi," gumam Legi senang.
Ia berjalan mendekati mereka dengan hati-hati.
"Ya Allah Legi gak nguping kok cuma kedengeran aja," ucap Legi lagi saat ia melangkah mendekat.
Namun hal apes terjadi saat Kyai Ibrahim melihat dirinya dan malah meneriakinya agar mendekati mereka.
Legi berjalan pelan menuju kakeknya, menghela nafas pelan dengan perasaan yang mulai tidak enak. Menggunakan kaos lengan pendek dan celana panjang berwarna hitam membuatnya tampak lebih tampan dan gagah.
"Ngapain sih Ma Putri harus disini? Putri bisa sekolah di SMA Negeri!" omel seorang gadis, gadis itu tampak kesal dan berucap dengan meninggikan suaranya kepada sang mama.
Legi menggeleng pelan saat dia sudah berdiri diantara mereka.
Cih gak sopan! Jangan sampai gue harus terjebak dengan cewek bar-bar satu ini!
"Udah diem! Kamu disini buat belajar. Jadi kamu gak akan merokok dan semacemnya, Mama gak mau kamu salah pergaulan Putri!" ujar Mama sang gadis. Legi memasang wajah shock.
Apa? Merokok katanya? Dilihat dari penampilan sih emang bar-bar tapi Legi tidak menyangka kalau gadis ini lebih bar-bar dari perkiraannya.
Legi memperhatikan gadis itu sekilas, jika harus memperhatikan secara detail karena sudah tau gadis didepannya ini sama sekali bukan tipenya! Cantik tapi sayang bar-bar. Ia tidak tertarik dengan gadis bar-bar, bahkan Keysha dulu saja mantan tunangannya kalem. Sangat kalem sehingga saat ia berada di dekat Keysha seperti berbicara dengan tembok.
"Ada gitu yang mau sama tuh bocah? Cantik tapi bar-bar apa gunanya!" gumamnya pelan. Berdiri dengan gelisah, Kyai Ibrahim tak kunjung menjelaskan alasan ia dipanggil.
Akhirnya Legi memutuskan untuk pergi. Namun baru saja Legi hendak berjalan lagi, namanya di panggil kembali membuatnya sontak menoleh. Legi mulai merasakan hawa yang tidak enak ketika namanya dipanggil untuk yang kedua kalinya tapi tetap mencoba kalem dan memasang ekspresi datar.
"Legi, Kakek belum selesai."
Mau tak mau Legi kembali menghampiri sang kakek dengan wajah malas. Jika tadi Legi berdiri disamping bapak-bapak yang ia yakini adalah ayah dari gadis itu , tapi kini Legi berdiri di sebelah kakeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tepung Legi In Love [ End ]
RomanceLegi simanis jembatan Ancol, eh salah bukan itu! Legi simanis calon menantu bunda Fika. Legi yang kala itu sedang liburan di tempat kakeknya pada saat bulan Ramadhan, disuruh mengajar! Kisah ini awalnya datar-datar saja sampai suatu ketika santri...