5. Teman sekamar

3.2K 658 56
                                    

Istighfar jangan lupa dan sholawat. Abis ini aku updet FG tapi kalau udah di ketik 😂 Semoga suka..

Jika kau meminta orang yang terbaik, pasti akan Allah beri. Kau hanya perlu menjaganya saat ia sudah berada di sisimu.

5. Teman Sekamar

Putri berjalan sendirian menuju kamar yang telah Kyai Ibrahim beritahukan padanya. Langkah kakinya menyusuri koridor asrama dengan santai dengan tangan yang menarik koper.

"Untung ada cogan, kalau gak ada gak mungkin gue mau!"

Putri terus-terusan mendumel sendiri tanpa merasa malu, beberapa santriwati yang lewat kaget saat melihat Putri yang memakai baju kaos pendek serta celana pendek datang berjalan di lorong Pondok Pesantren sambil menarik koper. Menjadi pusat perhatian, bukannya malu tapi gadis itu malah semakin berjalan lurus dan bahkan sekarang dia berjalan dengan gaya bak model kelas atas.

"Putri Hadid, keknya Gigi Hadid harus berguru sama gue nih!" gumamnya pelan sambil terkekeh. Sempat disebut gila oleh beberapa santriwati yang melihat Putri tapi sepertinya pesantren ini tidak akan memasukkan orang yang mengalami gangguan jiwa.

"Apasih dari tadi liatin gue mulu! Baru liat cewe cantik atau gimana sih!" gumamnya lagi dengan pelan. Risih tapi Putri sudah sering seperti ini. Apalagi waktu dia SMP, dekat dengan ketua osis tampan yang merupakan incaran satu sekolah.

Berjalan sendirian dengan tatapan aneh dari para santriwati membuat Putri jengah. Ia melajukan jalannya hingga tak memerlukan waktu lama akhirnya ia sampai di depan kamar asrama.

"Misi! Ada orang gak?" teriak Putri dengan keras membuat dua orang gadis berhijab yang berada didalam kamar itu kaget. Malas menunggu lebih lama, Putri langsung saja masuk tanpa mengucapkan salam.

Putri melihat kedua gadis itu, mereka menatap Putri aneh. Mata Putri melirik kegiatan yang mereka berdua lakukan, satu sedang tadarus dan satunya lagi sedang menghafal Al-Qur'an.

Kaget, Putri menelan salivanya susah.

Apaan nih! Alim banget dah beda banget sama gue!

Kedua gadis itu memandang Putri dengan senyuman tulus meski awalnya mereka tampak bingung.

Semakin merasa terbanting, Putri tidak berani melangkah.

Ini gue bawa pengaruh buruk gak ya? Berasa satu spesies sama setan kalau gini caranya!

"Assalamu'alaikum," ujar salah satu gadis yang memakai jilbab biru muda panjang hingga menutup dada.

Keduanya menggunakan pakaian tertutup sedangkan dirinya? Putri melihat bajunya dan baju kedua gadis itu. Ia tersenyum miris. Ia ingin menangis saja sekarang. Dia tidak takut bergaul dengan mereka, ya aji mumpung kalau bisa alim. Yang Putri takutkan adalah mereka berdua yang sesat saat berteman dengannya.

Malaikat sama setan emang beda pakaiannya!

" Lo berdua temen sekamar gue?" tanya Putri cepat tanpa menjawab salam yang diberikan oleh Delia atau kerap disapa Lia. Ia bingung sebenarnya ingin berkata apa, akhirnya gadis itu memutuskan untuk basa basi.

"Jawab dulu salamnya neng geulis," sahut gadis berjilbab kuning pastel itu yang bernama Zika.

Putri terdiam saat mendengar Zika memujinya. Juga tersindir sebenarnya. Di tempatnya , memuji sama dengan tertarik dan Putri masih waras untuk menyukai sesama jenis, " Maap tapi gue masih waras! Masih suka batang!" sanggahnya ceplas-ceplos.

Tepung Legi In Love [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang