23. Perjodohan berlangsung

2.6K 602 136
                                    

Dari semalem ditagih mulu 😭 oke up ni upp😤 sabar aku tuh😤

Istighfar jangan lupa dan sholawat di hari jumat 🤗 btw putar lagunya ya 🥺

Semesta menyuruhku melepaskannya, padahal menggenggamnya saja aku belum pernah.

23. Perjodohan berlangsung

Sholat isya telah usai, Putri pamit karena Mamanya telah menunggu di depan masjid.

Sedikit senang, tapi lebih banyak sedihnya. Buku itu ia genggam erat di balik mukenah.

"Mama, Kak Maya dijodohin sama siapa?" tanya Putri iseng.

Wanita paruh baya itu berpikir sebentar, ia lupa namanya. " Mama lupa namanya, tapi orangnya tampan. Agamanya bagus pula," jawab Mama Putri.

Helaan nafas Putri terdengar berat, membuat mamanya sendiri heran. Mereka berdua berjalan di gelap malam dengan angin sepoi-sepoi yang membuat sejuk.

"Sama Gus ya?" tanyanya lagi.

Seketika mamanya tersenyum dan menganggukan kepalanya. " Iya, kok kamu tau? Kamu pernah ketemu sama dia?"

Putri mengangguk pelan, tak hanya bertemu. Bahkan sosok itu juga sudah mengetuk dan masuk ke dalam hati Putri.

Padahal kemaren gak mau buka hati soalnya lupa pasword, eh malah Gus Legi tau pasword hatiku.

Tak lama dari itu, mereka berdua pun sampai. Putri mengikuti mamanya dari belakang sambil menundukkan kepalanya.

Putri duduk tepat di samping mamanya, mencoba menahan rasa sesak apalagi ketika suara Legi terdengar.

Legi duduk tepat disamping Putri, namun karena Putri terus menundukkan kepalanya hingga wajahnya tidak terlihat. Legi tidak tau adanya Putri disana.

Semua telah berkumpul, terlebih Maya sangat cantik malam ini.

Bisa-bisanya seorang Ganisha Putri insecure.

Kyai Ibrahim duduk di tengah, " Baiklah karena kedua mempelai sudah hadir. Kalian juga sudah baca biodata masing-masing bukan?" tanya Kyai Ibrahim.

Mereka yang bersangkutan mengangguk, Putri tetap menunduk. Ia tak bisa mengangkat kepalanya.

"Baiklah, saya tidak akan menunggu lama lagi. Sepertinya keduanya sudah saling memandang meski masih malu-malu, Gi kam–!"

Putri tak kuat, ia tak bisa mendengar hal itu tepat di depan matanya. Putri bangkit membuat Legi kaget karena Putri ternyata berada di sampingnya.

"Maaf semua, saya permisi dulu. Assalamu'alaikum," ujar Putri dengan suara lirih.

Sebelum pergi, ia melirik Legi sekilas. Air matanya jatuh setetes di pipi tepat di hadapan Legi. Legi kaget, Putri langsung saja keluar dan berlari menjauh dari sana.

Legi yang melihat itu langsung bangkit dan mengejar Putri, " PUTRI!" panggil Legi kuat.

Kyai Ibrahim kaget karena Legi pergi, begitupun dengan semua orang yang ada disana.

Tepung Legi In Love [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang