Seperti biasa kita istigfar + sholawat dulu ya 😉
Kata manis serta janji gak
menjamin lo dan gue bakalan tetap
jadi Kita.1. Keysha
Bertahun-tahun berjuang sendirian hingga bisa duduk di posisi sekarang bukanlah mudah baginya.
Rega Muhammad Sultan kerap disapa Legi alias simanis jodoh orang, cucu dari Ibrahim yang memiliki keturunan kerajaan ini ternyata memiliki hidup tak semewah itu.
Legi harus berjuang dari 0 hingga sekarang ia memiliki perusahaan sendiri , meski tidak terlalu besar tapi Legi tetap bersyukur.
Legi adalah seorang pengusaha , memiliki rumah sendiri dan juga tabungan untuk masa depannya. Memiliki mobil hasil kerja kerasnya sendiri. Semua sudah ia miliki, mapan? Tentu saja. Namun sayangnya ia belum bisa menemukan seseorang yang bisa membuat hatinya berdesir seperti dulu.
Legi duduk di dalam ruangan miliknya. Setelah sekian lama berjuang akhirnya ia mempunyai perusahaan sendiri, begitu pula dengan Zaid sepupunya serta Wawan. Legi membuka handphone miliknya lalu membuka aplikasi galeri, tanpa sadar ia terus scroll galerinya hingga ia melihat satu foto.
"Eh nyempil! Kok gue belum apus sih akhh!" ucapnya kesal.
Itu adalah fotonya dan Keysha saat acara lamaran mereka. Tampak di sana Legi sedang menyematkan cincin di jari manis sebelah kiri Keysha. Raut wajah mereka tampak bahagia.
Setelah melihat foto tersebut, luka lama kembali terputar secara otomatis di ingatannya.
Pondok Pesantren Ibrahim, adalah pondok pesantren milik kakeknya. Dimana dulu ia dipaksa dengan keras untuk masuk di sana, dan tanpa terasa ia terbiasa dengan aturan super ketat yang ada di pondok pesantren.
Mengapa Legi memutuskan mau belajar disana? Karena ada sohibnya. Zaid!
Disiksa itu sama-sama bro.
Lulus dari Pondok Pesantren Ibrahim dimana ia mengenal Keysha, ia memutuskan untuk melamar gadis itu dengan pemikiran yang matang.
Kala itu di Pondok Pesantren Ibrahim, mereka duduk diantara batas pos penitipan makanan sekaligus batas suci antara santri dan santriwati.
Flasback
"Key," panggil Legi lembut.
Keysha menoleh, "Keysha Mas, bukan Key. Kalau Key mah kunci," jawab gadis itu sambil terkekeh membuat Legi yang mendengarnya menjadi salting alias salah tingkah.
"Iya maksudnya Keysha," ucapnya memperbaiki.
Seketika suasana menjadi hening, hanya terdengar pekikan Zaid dan Satria yang mengaum keras.
"KOTEK KOTEK KOTEK! BANGSAT GIMANA BUNYINYA?!!!" pekik Zaid di lapangan Santri putra.
BangSat adalah nama panggilan sayang dari Zaid untuk sohibnya yang bernama Satria dan BangKe juga merupakan panggilan sayang Zaid untuk sahabatnya yang bernama Kemal.
"AUUUUUU MBEEEE!" jawab Satria keras. Legi menepuk keningnya pelan, ia ingin menyumpal mulut kedua lelaki itu dengan kaos kaki miliknya yang sudah lama tidak ia cuci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tepung Legi In Love [ End ]
RomansaLegi simanis jembatan Ancol, eh salah bukan itu! Legi simanis calon menantu bunda Fika. Legi yang kala itu sedang liburan di tempat kakeknya pada saat bulan Ramadhan, disuruh mengajar! Kisah ini awalnya datar-datar saja sampai suatu ketika santri...