21. Hanya terbiasa

2.1K 565 125
                                    

Hihi 9 part lagi say good bye sama babang Legi gaes🥰🤗

Jangan lupa sholawat dan istighfar ya, semangat puasa 🥰

Jadi, begini usai perjuanganku selama ini? Sekarang aku sadar, aku bukanlah Khadijah ataupun Zulaikha.

21. Hanya terbiasa

Putri berjalan dengan menunduk, berusaha tetap tersenyum. Legi adalah cinta pertamanya yang benar-benar ingin ia perjuangkan. Tapi bagaimana caranya jika lawannya sendiri adalah kakak sepupunya, Maya?

"Gini amat kisah cinta gue, suram. Yang bilang enak punya muka cantik, siapa kemaren yang bilang ha? Katanya muka cantik bisa dapetin semua! Pengen gue tonjok sekarang yang bilang gitu," dumelnya kesal.

Terus berjalan memasuki asrama santriwati, Putri kerap beberapa kali menghela nafas berat. Bagaimana ini, bisa-bisanya ia menipu orang yang ia temui .

Ketika hatinya sedang gunda gulana, tapi bibirnya masih bisa tersenyum dan menyapa orang lain seperti tidak terjadi apa-apa.

Saat ingin berbelok ke koridor asrama, mata mereka bertemu. Tak lama, hanya berselang beberapa detik. Tapi langsung Putri putuskan sepihak.

Legi menatap Putri dalam, niat menghampiri Putri. Tapi Putri langsung berjalan cepat, tidak seperti Putri yang biasanya selalu mengejar dan membuatnya terpesona.

Tapi tentunya Legi tak tinggal diam, Putri tidak boleh membencinya. Legi mengejar Putri.

"PUTRI!" teriak Legi tapi tak dihiraukan oleh sang empunya.

Putri terus berjalan cepat, namun karena tidak memandang tangga yang ada di depan. Gadis itu tersungkur.

Bukannya meringis sakit, Putri malah mendumel sambil terkekeh.

"Kampret, bisa-bisanya gue jatoh. Harusnya ini jadi adegan bagus di film kalau gak ada jatohnya Putri!" ucapnya pada dirinya sendiri.

Legi kini berdiri tepat di depan Putri yang masih tak bergerak dari posisi tersungkurnya. Putri tau, kaki yang ada di depannya ini adalah kaki Legi. Putri tak berniat memandang wajah Legi sekarang, atau bahkan nanti.

Tak ingin mengambil resiko, Putri merangkak melewati Legi. Legi tak putus asa, ia  kembali menghadang Putri.

Putri mendengus kesal, " Misi Gus, orang yang lagi galau ini mau lewat. Jalan luas kok, bisa minggir gak?" tanya Putri kesal.

Legi tak menjawab, ia ingin Putri berdiri dan memandangnya. Namun tak kunjung juga, akhirnya Legi berinisiatif jongkok hingga mereka kembali bertatap.

Lagi-lagi tak lama karena Putri langsung terduduk dilantai dan berbalik arah.

"Kenapa?" tanya Legi.

Putri yang sudah membuang muka dari Legi memasang ekspresi kesal.

Kenapa? Gila kali, orang bodoh juga tau gue kenapa.

"Apanya tuh yang kenapa?" tanya Putri balik.

"Kenapa kamu menghindari saya Putri? Biasanya kamu suka kecentilan ke saya? Suka ganjen juga, kenapa sekarang engga?"

Tepung Legi In Love [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang