Udah 15 ramadhan ya? Gak terasa banget 😢
Istighfar dan sholawat ya gaes jangan lupa 🥰❤
Jika kau mencintai seseorang, maka biarkan ia pergi. Jika ia kembali berarti ia milikmu . Bila tidak, ia memang tidak pernah jadi milikmu.
27. H - 3
H - 3 hari pernikahan
Putri lagi-lagi harus melupakan sosok yang membuatnya betah berada di sini, tapi sekarang Legi bukanlah alasannya untuk tetap berada di pondok pesantren lagi. Alasannya sekarang adalah lillahita'ala.
Waktu berjalan begitu cepat, padahal baru saja kemarin Putri menahan dan merasakan bagaimana rasanya dipaksa ikhlas melepas seseorang yang ia sayangi.
Tapi waktu ke waktu, Putri tau alasan mengapa Allah memisahkan mereka. Allah cemburu, karena rasa Putri ke Legi lebih besar dari pada rasanya kepada Tuhannya sendiri. Maka dari itu Allah mematahkan hatinya agar Putri kembali berharap kepada rab-Nya bukan kepada manusia biasa.
Dan perlahan , rasa itu mulai memudar. Tidak hilang sepenuhnya. Putri bisa melalui itu dengan menghindari interaksi dengan Legi selama ramadhan. Dan membuang semua surat-surat yang rutin Legi berikan tanpa membacanya terlebih dahulu. Dan juga buku itu, Putri kembalikan kepada Zaid untuk disampaikan kembali kepada pemilik aslinya.
Kini, Ramadhan telah usai. Dan pernikahan Maya akan terlaksana tiga hari lagi.
Putri duduk di post perbatasan, menunggu jemputan dari Mama dan Papanya tentu saja ditemani Lia dan Zika.
"Masih lama? Tadi kata Kyai Ibrahim orangtuamu udah dimana?" tanya Lia heran karena mereka bertiga telah menunggu kurang lebih tiga puluh menit.
Putri juga sama herannya, " Harusnya sih udah deket. Tunggu aja lagi, kalian kalau mau balik ke asrama gapapa kok. Aku bisa nunggu sendirian disini," ucap Putri tak enak hati.
Zika menggeleng, " Kami tetep nemenin kamu kok, palingan sebentar lagi orang-tua kamu datang."
Putri tersenyum, untung saja Lia dan Zika senantiasa baik dan mengajaknya untuk selalu beristiqomah.
"Makasih ya," ucap Putri dijawab anggukan oleh keduanya dengan senyum simpul.
Berselang lima menit kemudian, suara klakson mobil terdengar. Mereka bertiga sontak berdiri karena refleks.
Ternyata itu kedua orang-tua Putri, Kana dan Andra keluar dari mobil dan menghampiri anak mereka satu-satunya itu.
Kana memeluk Putri erat, " Mama kangen banget sama anak Mama, kamu makin cantik. Makin sholehah, aamiin!" ujar Kana senang.
Putri terkekeh pelan, ia membalas pelukan Kana sama eratnya. Andra langsung mengambil koper milik Putri dan dimasukkan ke dalam mobil lalu kembali menghampiri keduanya.
"Ayo, kita harus pergi!" ujarnya.
Pelukan ibu dan anak itu terlepas, kini Putri menatap kedua temannya yang sudah sangat baik selama ini. Putri menarik keduanya ke dalam pelukan. Meski berpisah sebentar, tapi tetap saja akan beda rasanya karena selama ini mereka bertiga selalu bersama hampir dua puluh empat jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tepung Legi In Love [ End ]
عاطفيةLegi simanis jembatan Ancol, eh salah bukan itu! Legi simanis calon menantu bunda Fika. Legi yang kala itu sedang liburan di tempat kakeknya pada saat bulan Ramadhan, disuruh mengajar! Kisah ini awalnya datar-datar saja sampai suatu ketika santri...