Aku minta tolong ya gaes, aku seneng kalian apresiasi karyaku. Selalu nunggu aku up, aku seneng banget. Tapi kalau aku gak up berarti emang ceritanya belum aku ketik dan ngetik itu gak secepat baca, tanganku termasuk tremor gaes. Jadi kalau kebanyakan ngetik suka kebas dan sakit.
Aku bakalan up kok kalau udah selesai babnya, dan kalau tanganku gak sakit aku pasti up double atau pun tripel. Tapi kalau engga berarti aku ada problem. Jangan terlalu maksa sampai chat WA minta tripel ya🥺 aku bingung harus jawab apa, aku usahain semaksimal. Tolong dukungannya 🥰🙏🏻
Istighfar dan sholat jangan lupa
Ikhlas, sebuah kata yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Terpaksa melepasmu hingga terbiasa tanpamu.
26. Ikhlas
Semenjak sore itu, Putri dan Legi mulai tidak merasa canggung. Tapi tetap saja Putri tidak akan kembali mengejar sesuatu yang sudah jelas bukan miliknya.
Ia yakin, ada alasan khusus mengapa Allah memisahkan mereka. Dan jika Allah berkehendak pun mereka bisa bersatu dengan rencana yang sangat indah dan diluar ekspektasi manusia.
Tapi bagaimanapun, lewat hal ini Putri menjadi giat mendalami agama meski belum satu bulan lamanya ia berada disini.
"Shodaqallahul adzim,"
Gadis itu mengucapkan hamdalah, sore ini seperti biasanya ia kembali mengaji bersama Ustadzah Azizah.
"Alhamdulillah Putri, kamu semakin baik mengajinya. Terus semangat ya, kamu mulai berubah dan semoga selalu istiqomah."
"Aamiin," jawab Putri atas ucapan Ustadzah Azizah.
Putri diam, ia berpikir sebentar dengan pertanyaan yang selalu ada di otaknya.
"Ustadzah, apa boleh menyebutkan nama seseorang di dalam doa tetapi orang itu sudah taaruf dengan gadis lain?" tanyanya.
Bohong, Putri berbohong tentang dirinya yang sudah tidak menyebutkan nama Legi di dalam doanya. Ia tak bisa mengikhlaskan Legi meski dengan Maya sekalipun. Anggap saja Putri orang yang egois!
Ustadzah Azizah terkekeh mendengar pertanyaan Putri, " Legi, dia kan?" tanya Ustadzah Azizah balik membuat Putri kaget.
Buset, ketahuan!
Gadis itu reflek menggelengkan kepalanya, ekspresinya pun seperti cengo membuat Ustadzah Azizah semakin tertawa.
"Putri, tak masalah jika kita menyebutkan nama seseorang yang kita sukai di dalam setiap doa. Selama orang itu belum sampai di tahap pernikahan, maka boleh saja kamu berdoa. Itu sama saja dengan tikungan sepertiga malam, kamu tau itu?"
Gadis itu mengangguk paham, jadi dirinya tidak salah? Putri mengucap syukur di dalam hati.
"Memang pesona Legi itu kuat ya," ujar Ustadzah Azizah lagi.
Putri salah tingkah, gadis itu kembali menggeleng. " Engga Ustadzah, bukan Gus Legi kok!" sanggah Putri.
Alis Ustadzah Azizah terangkat sebelah, ia tak yakin akan perkataan gadis yang ada di depannya ini.
"Gak boleh bohong loh, bulan Ramadhan ini!"
Putri bingung, ia malu dan memutuskan untuk menunduk saja dengan pipi yang merona. Mengapa Ustadzah Azizah bisa tau? Akhirnya dengan keberanian yang entah dari mana, Putri mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tepung Legi In Love [ End ]
RomanceLegi simanis jembatan Ancol, eh salah bukan itu! Legi simanis calon menantu bunda Fika. Legi yang kala itu sedang liburan di tempat kakeknya pada saat bulan Ramadhan, disuruh mengajar! Kisah ini awalnya datar-datar saja sampai suatu ketika santri...