11. Roti sobek

2.5K 570 65
                                    

Ayo kita kembali istighfar gaes, btw gak lama lagi ramadhan loh. Ada yang nunggu si Gas elpiji up? 🥰 sholawat jangan lupa yaw🥰

Semakin dicegah semakin kepo. Siapa itu?

11. Roti sobek

Malam itu Putri mengurungkan niatnya untuk mandi, dan karena itulah akhirnya ia berakhir disini. Di depan toilet asrama Putri sambil mengantri. Seluruh asrama sudah terang benderang, tak ada yang gelap kecuali kisah cinta yang baca.

"Ada toilet lain gak sih? Gue males nunggu! Capek!" keluh Putri kesal.

Lia yang berdiri di depan Putri menoleh ke belakang dah menatap Putri sambil berpikir.

"Ada gak Zika? Aku kurang tau seluk beluk pesantren," ujar Lia jujur. Ya karena memang mereka semua adalah santriwati baru dan Lia adalah santriwati yang berasal dari luar kota. Tidak seperti Zika yang memang rumahnya tidak jauh dari pondok pesantren.

Zika juga berpikir, sepertinya ia pernah melihat toilet di dekat masjid. Tapi yang menjadi permasalahannya adalah masjid berdekatan dengan sumur.

"Ada keknya Putri, di deket masjid. Ke arah perbatasan terus lurus ke atau asrama santri cowok  tapi sebelum masuk gerbang asrama belok kiri," jelas Zika.

Putri mencoba membayangkan bagaimana posisinya jika berada di dalam peta. Jalannya bagaimana? Apa ia harus bertanya pada peta milih dora?

Putri menggeleng pelan, tidak sepertinya. Dora ribet dan bikin emosi. Bahkan peta dan tas ransel nya juga budek. Padahal seharusnya mereka tidak hidup.

"Oke, gue paham."

Setelah mengatakan itu, Putri berbalik badan dan berjalan ke arah yang Zika beritau.

"Putri!" panggil Lia dan Zika secara bersamaan saat melihat gadis itu berjalan menjauh dari mereka.

Putri menoleh dan mengangkat sebelah alisnya.

"Apaan?" tanya Putri pada Lia dan Zika.

"Kamu mau kemana? Kan bentar lagi giliran kita mandi!" ucap Lia pada Putri. Putri menggeleng, ia tak suka menunggu. Menunggu itu melelahkan, tapi tidak dengan menunggu cogan.

"Gue bawa handuk, terus bawa alat mandi. Kalian tebak deh gue mau kemana?" tanya Putri dengan nada yang kesal.

Lia dan Zika yang terlalu polos menjawab dengan seadanya.

"Mau mandi? Iyakan?"

Putri menggeleng pelan, " Salah! Gue mau cuci mata beb. Ya mandi lah! Gue udah bawa handuk loh ini, gue gak suka nunggu. Kalau kalian mau nunggu ya silahkan. Tapi gue ga suka!" ungkap Putri dan kembali melangkahkan kakinya menuju toilet di dekat masjid.

Zika kebingungan, masalahnya kan di sana dekat sumur. Dah yash! Di sumur itu anak santri cowok mandi berjamaah pake sarung!

"Putri! Putri!" Zika berterika sambil berlari mengejar Putri untuk menghentikan gadis itu. Dan Zika berhasil mengejarnya.

"Apa sih Zika?" tanya Putri dengan ekspresi datar. Ia kesal, bahkan sangat kesal dengan Zika dan Lia.

"Kamu gak boleh ke sana!" kata Zika dengan ekspresi khawatir sambil memandang Putri.

Tepung Legi In Love [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang