14. Ramadhan Pertama

2.4K 544 27
                                    

Hayyy kembali lagi bersama Legi🥰 semoga masih ada yang setia dan kepo sama kisah mereka ☺ istighfar dan sholawat jangan lupa ya😍

Doa itu bukannya tidak terkabul, tetapi Allah hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengabulkan doa tersebut.

14. Ramdhan Pertama

Siang ini, mendekati dzuhur mereka semua bersiap untuk melaksanakan sholat. Para santri cowok sudah mulai mandi serta membersihkan diri karena pagi tadi mereka menghabiskan waktu untuk berkebun.

Sedangkan santriwati, mereka juga mengantri mandi. Putri berbaring di dalam kamarnya, ia tidak suka berdiri seperti orang bodoh hanya untuk mengantri. Padahal dahulu ia bisa mandi kapan saja dan tentunya bisa menggunakan air semaunya. Namun sekarang? Mandi saja harus antri, airnya pun sedikit tidak seperti di rumahnya.

"Bosan!!" ucap Putri pelan. Ya, ia sangat bosan dengan kegiatan yang ada di pondok pesantren ini pikirnya. Tidak ada yang seru serta menggetarkan jiwa dan raga muda.

Putri memutuskan untuk duduk di tepi ranjang, bangkit dari posisi rebahan yang mengenakan.

"Ustaz ganteng lagi apa ya?" ucapnya tiba-tiba.

Putri menghela nafasnya pelan, mengapa Legi sangat sulit untuk ditaklukan sedangkan cowok-cowok diluaran sana saja mengantri untuk menjadi pacarnya.

"Kenapa gue harus suka sama orang yang gak suka sama gue sih? Emang suka nyari penyakit!" gumamnya pelan.

Putri menggeleng pelan, ia tak bisa berada di dalam zona galau seperti ini. Ia memutuskan untuk pergi keluar dan berjalan-jalan sambil menunggu antrian agar tidak bosan.

Dengan membawa handuk yang tergeletak di pundaknya serta wadah kecil yang berisi peralatan mandi lengkap Putri pun berjalan keluar menuju gerbang perbatasan.

Duduk di dekat pos satpam, sambil melihat ke langit yang kebetulan sangat cerah hari ini. Putri berpikir.

Seandainya nanti gue mati, gue pake kain kafan bekas bisa nipu malaikat gak sih?

Kaki yang ia selunjurkan secara rapat, menghela nafas panjang.

"Ya Allah semoga hamba bisa merasakan yang namanya proses reproduksi sebelum meninggal, kasian nanti penasaran!" Putri berdoa seperti itu dengan suara yang lumayan keras.

Bukan Putri namanya jika pikirannya tidak ajaib. Perkataan Putri tersebut ternyata di dengar oleh beberapa santri yang lewat, mereka memandang Putri dengan wajah kaget.

Putri pun sama, ia tidak tau bahwa ada santri di sekitar sini. Tapi masih dengan pemikiran yang selalu positif thinking Putri berbicara di dalam hati.

Mereka syok liat bidadari kek gue terdampar pasti nih!

Niat hati ingin berlama-lama di sana, tapi Putri langsung mendapat teriakan spesial dari Ustadzah Azizah.

Telinga Putri langsung menangkap sinyal bahaya, tanpa berlama-lama gadis itu langsung saja berlari ke arah kedua temannya yang masih mengantri.

Ustadzah Azizah hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah Putri, tiga tahun disini apakah bisa merubah sikap gadis itu? Lihat saja nanti.

•••

Legi harus kembali ke rumah kakeknya siang ini karena mendengar Farhan datang untuk mengatakan sesuatu dan disinilah ia sekarang.

Tepung Legi In Love [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang