Bismillah semalem gak up, mumpung ini udah mau masuk konflik jadi aku bakalan fokus ke sini dulu.
Istighfar dan sholawat jangan lupa 🥰
Jika memang kita tak ditakdirkan bersama, setidaknya kita sudah ditakdirkan berjumpa.
20. Maya
Mereka telah menyelesaikan sholat ashar dan kini Lia dan Zika sedang melipat baju mereka yang telah bersih.
Sedangkan Putri murung dengan wajah sedih melihat kalender yang ada disamping nakas.
Semenjak kertas sobekan itu Putri baca, Putri menjadi sedikit murung. Terlepas dari seberapa besar rasa suka dan sayangnya pada Legi. Ia juga harus tetap melepas jika memang Legi bukan ditakdirkan untuknya.
Dan hari ini, sesuai dengan isi dari kertas sobekan itu. Putri akan menemukan kebenarannya.
"Kamu mau kemana Putri?" tanya Lia khawatir karena Putri akhir-akhir ini sangat tidak bersemangat seperti mempunyai beban yang berat.
Oh tentu saja berat, ini masalah jodohnya.
Putri menggeleng pelan sembari tersenyum hangat, " Mau cari angin dulu di pos perbatasan Lia. Kamu sama Zika jangan ikut ya , aku mau sendiri dulu. "
Putri pergi dengan tatapan sendu, Lia dan Zika hanya bisa menatap punggung Putri yang keluar dari kamar hingga pintu kamar tertutup.
"Putri kenapa ya Lia?" tanya Zika khawatir.
Lia pun bingung, Putri yang mereka kenal itu orangnya sangat cerita dan bersemangat. Tetapi entah mengapa akhir-akhir ini ia menjadi sendu.
Lia dan Zika berpikir keras, hingga mata Zika memandang kertas yang selalu Putri baca setiap malam. Zika mempunyai firasat bahwa kertas itu ada sangkut pautnya dengan Putri yang akhir-akhir ini sedikit berubah.
Karena sudah sangat penasaran, Zika pun bangkit dari duduknya di lantai dan berjalan ke tempat tidur Putri lalu mengambil kertas sobekan itu.
Lia teringat, " Oh! Kertas ini, Putri pernah bilang kalau ini jatuh dari Gus Legi kan? " ucap Lia tersadar.
Zika mengangguk, " Kalau kita baca, apa boleh? Apa tidak mengganggu privasi Gus? " ungkap Zika takut.
Mereka berdua menghela nafas berat, tapi dipikir lagi. Setiap hal itu mempunyai resikonya tersendiri bukan?
"Aku gak tega ngeliat Putri murung terus," ujar Lia sedih.
"Aku juga Lia, tapi ini punya Gus. Aku takut , tapi aku tau aku gak sendiri. Semoga aja pilihan kita benar ya Lia,"
Lia mengangguk pelan, semoga saja. Mereka yakin dibalik murungnya Putri pasti berhubungan dengan Gus Legi kesayangannya itu.
Zika berjalan dan duduk di samping Lia. Lalu perlahan membuka kertas itu sembari mengucapkan basmalah.
Di hatiku tidak tertulis nama orang lain semenjak dia pergi.
Tapi kini, hariku kembali sedikit berwarna akibat gadis bocah yang kutemui.
Namanya Putri, itu seingatku. Akhir-akhir ini aku memberinya sedikit perhatian, tapi perasaanku tetap sama untuknya. Tak ada rasa apapun.
Itu yang kutau, perhatian ku ini bohong Putri. Maafkan aku.
Maaf aku mempermainkan perasaanmu, tapi aku tak tega dengan harapan yang kau tanam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tepung Legi In Love [ End ]
RomanceLegi simanis jembatan Ancol, eh salah bukan itu! Legi simanis calon menantu bunda Fika. Legi yang kala itu sedang liburan di tempat kakeknya pada saat bulan Ramadhan, disuruh mengajar! Kisah ini awalnya datar-datar saja sampai suatu ketika santri...