17{Almesho}

6.4K 1.1K 48
                                    


A/N: untuk nama raja Monarch, ku ganti.

...

"Permisi tuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi tuan..."

Suara seringan lonceng terdengar oleh pengurus turnamen yang sudah berusia sekitar setengah abad. Ia menoleh dengan senyum hangatnya menatap Vloe yang tersenyum menyapanya,"ah, Nona? Ada yang bisa saya bantu?"

"Begini... Saya seorang pengunjung dari negeri sebelah, tetapi ingin sekali mengikuti turnamen yang meriah ini, apakah diperbolehkan?"

Pria tua di depannya tertawa ramah,"tentu diperbolehkan, Nona. Lagipula ini untuk umum, pria wanita boleh, pengunjung bahkan pengembara sekalipun. Nah nah, ini..." Ujarnya dengan senang hati memberi sebuah busur beserta panahnya.

Vloe menerima seraya tersenyum terima kasih,"... Baiklah," berat! Itu yang ia rasakan saat memanggul tempat panah yang berisi puluhan panah.

Setelah menunggu antrian cukup lama dan membuat Aron-Destra menunggu pula, akhirnya tiba di giliran Vloe, gadis itu sudah menyaksikan berbagai bakat memanah penduduk negeri Monarch ini, sungguh luar biasa lincah dalam memanah. Memasuki arena dengan tujuh papan sasaran lingkaran yang terpasang menggantung jauh di sana, Vloe dengan perlahan mengarahkan panahnya.

Ctak!

Tepat sasaran, itu hanya menimbulkan sorakan kecil karena sudah banyak yang dapat melakukannya. Turnamen ini tidaklah mudah, satu lingkaran harus di tembaki tujuh panah, jika Vloe melakukannya perlahan-lahan, itu akan berlangsung terlalu lama.

Jadi, Vloe menjajarkan tujuh panah dalam satu busur membuat mereka yang menonton menatap ragu.

Ctark! Dengan cepat Vloe mengambil panah lagi sampai itu habis. Sampai pada panah terakhir, tujuh papan lingkaran itu terjatuh terhempas ke belakang. Sorakan riuh terdengar membuat Vloe tersenyum senang sampai matanya menyipit.

"Selamat Nona! Anda memenangkan hadiah utama turnamen!"

***

Aron dan Destra menghampiri saat Vloe kembali membawa beberapa barang yang langsung disimpannya dalam lingkaran kristal.

"Nona, saatnya mene..."

Vloe menggeleng menanggapi ucapan Destra,"turnamen pedang belum,"

Kedua pria itu hanya menghela nafas pasrah terseret mengikuti langkah ringan Vloe menuju stadion utama turnamen. Saat memasukinya, Vloe tersenyum kagum, begitu meriah dan ramai. Dentingan pedang terdengar bersama sorakan penonton. Segera ia mendaftar untuk mengikutinya.

 Segera ia mendaftar untuk mengikutinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Heir to The Crown{End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang