EXTRA 2

8.3K 957 71
                                    


Takdir yang Tergesa Mengikat
_____

"Ibunda?"

Vloe yang tengah mengupas apel di tangannya menoleh pada bocah kecil yang melompat duduk disampingnya. Ini sudah sebulan semenjak kesadarannya. Tidak ada dampak apapun setelah hari itu.

"Ya?"

"Aku penasaran. Pernah ku dengar sebuah lagu yang senang dinyanyikan orang, tetapi makna dari lagu itu amatlah kejam. Lalu beberapa orang berkata, itu adalah sebagian masa lalu Ibunda. Jadi, apakah itu semua benar?" Alveran menoleh ke arah Ibundanya yang tidak terlihat terkejut sama sekali.

Vloe mengangguk dan menjawab tanpa menyangkalnya,"itu benar."

"Bolehkah ku dengar walaupun sepenggal kisah silam Ibunda?"

"Bocah kecil sepertimu, akan mengerti apa dari sebuah kisah?"celetuk Almesho tanpa mengalihkan perhatiannya dari kertas kulit di tangan.

Mendengar itu, Alveran menatap tidak terima pada ayahandanya,"katakan saja jika Ayahanda pun penasaran!"

"Aku sudah tahu tanpa Vloe cerita sekalipun,"balas Almesho.

"Cih! Ayahanda sok tahu! Ku lempar pisau ya?"

"Kamu berani?!"

"Woi!!" Vloe menengahi saat melihat mereka akan adu benda tajam, lagi. Hal ini sudah seperti biasa dan tentu merugikan Vloe. Bagaimana tidak? Seringkali pekerjaannya menjadi berantakan karena kebisingan yang mereka buat.

Alveran dan Almesho saling melirik tajam. Vloe menarik anaknya agar duduk di pangkuannya. Alveran memamerkan senyum sinis, sementara Almesho berdecih kesal.

"Kamu terlalu memanjakannya, Vloe."

"Eh, iyakah?"

"Ayahanda hanya iri jangan dipedulikan ibunda!"

Menghela nafas, Almesho meletakkan kembali semua kertas pekerjaannya. Dia melangkah mendekati Vloe dan meneguk minuman yang telah disiapkan.

"Siang ini akan ada pesta di kastil Dieurecthaff. Itu merupakan perayaan kelahiran putrinya, aku pikir akan sulit keadaannya jika kita kesana,"ujar Almesho berniat memberitahu Vloe, sekaligus mengisyaratkan jika tidak perlu datang.

"Wah, benarkah? Aku penasaran seperti apa gadis yang dinikahi Zhen dan seperti apa bayinya. Bertahun lalu kita tidak menghadiri pernikahannya, jangan kamu pikir pun kita tidak menghadiri pesta kelahiran putranya, Almesho." Vloe memakan buah apel tanpa mengupasnya sementara menyuapkan apel bersih yang ia kupas ke dalam mulut Alveran.

Almesho meliriknya,"hmm..."

Penjelasan itu memang sudah Almesho duga, dirinya pun tidak menemukan alasan yang tepat sedari tadi agar mereka tidak datang ke pesta Kastil Dieurecthaff. Entah mengapa seolah ia malas jika suatu hal terjadi terutama pada Vloe.

Sedangkan Vloe sendiri, sudah ia duga, jalan ceritanya akan menjadi melenceng jauh semenjak kematian Raetty. Ia melirik Alveran, yah setidaknya bocah itu, tidak perlu tahu cerita tentang masa lalunya, entah dirinya yang berasal dari dunia modern maupun kekejaman Vloe di masa lalu.

The Heir to The Crown{End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang