"Dia punya semua barang mewah ...
Serta pelayan yang sangat jenius...
Kuda hitamnya adalah yang terbaik...
Semua kekayaan adalah miliknya..."Vloe berputar seraya membisikkan lagu itu di telinga kiri Raetty.
"Jika kamu tak punya uang, itu bukan masalah...
Rampas saja dari mereka semua...
Untuk mereka yang merasa mampu menjatuhkan tahtaku...
Hukum gantung mereka..."Vloe berbalik, jarinya berputar menimbulkan serpihan kristal yang menyatu membentuk seruling. Setelah meniupnya, terdengar suara memekakkan telinga dari seruling itu disertai burung-burung gagak yang beterbangan dan berkoak. Penduduk Calvara yang menonton pun menutup telinga.
Vloe menyimpan kembali serulingnya, sesaat kemudian terdengar suara seseorang datang bersamaan perginya burung raksasa elang di atas. Dia bertekuk lutut layaknya ksatria di belakang Vloe.
"Nona Vloe. Mohon jelaskan ini, mengapa putri saya sampai bisa seperti itu?"
Dia adalah ayahanda dari Raetty, seorang ksatria dari tanah Barat, Dieurecthaff. Vloe berbalik,"mengapa?"
Gadis bersurai silver itu berjalan memutari Ayah Raetty, smenetara anaknya tengah tegang diantara kayu yang menjepit lehernya.
"Anak gadismu itu mencoba membunuhku melewati sebuah kutukan dengan bantuan penyihir. Kamu gagal merawat dia, sang gadis kecil kesayanganmu,"
"Mohon maafkan kelalaian saya, Nona. Apakah tidak ada keringanan, saya mohon?"
"Lancang!"
Mereka disana terkejut saat Vloe membentak ksatria itu,"kamu meminta keringanan? Kamu tidak tahu jika Dewi Bulan tidak ada dipihakku, esok fajar aku... Aku akan meninggalkan Calvara selamanya," Vloe berujar sedih di akhir kalimat membuat Almesho berusaha untuk tidak menyemburkan tawanya.
Penduduk Calvara langsung menatap sengit Raetty dan ksatria itu. Sementara ayahanda Raetty terbelalak, ia menatap putrinya tak percaya. Rae mengeleng-gelengkan kepalanya tanda jika itu adalah dusta.
"Nah, Tuan Ksatria Barat..." Ayahanda Rae menatap pada Vloe yang berjongkok di hadapannya,"... Tetap disini melihat kematian nona Rae, atau pergi anggap saja dia bukan putrimu,"
Ayah Rae membeku diam di tempat, Vloe berdiri,"baiklah kalau kamu seperti itu, maka..."
"Vloe!"
Vloe mendongak, mendapati Ayahandanya bersama keempat saudaranya datang. Gadis itu sedikit menghela napas, sebelum memasang senyum,"ah, halo. Ayahanda,"
"Apa ini?"
Vloe mendekat ke arah mereka dan menceritakan kronologisnya secara fakta. Ayahandanya langsung menatap Raetty tak percaya,"tak kusangka gadis lugu sepertinya!"
Keempat saudara Vloe nampak biasa, mereka sudah pernah melihat itu dulu. Dan sekarang tinggal bernostalgia. Vloe berputar menuju Rae seolah hatinya sedang senang.
"Bagi mereka yang merasa mampu bertahan...
Ahh pada akhirnya mereka pun akan mati...
Nah! Laksanakan eksekusi!"Tunjuk Vloe pada Raetty, belum sempat ksatria mencegah, suara jeritan tertahan terdengar bersamaan dengan kepala yang terpisah dari tubuhnya.
"Dia memang gila,"gumam Almesho menyangga pelipisnya. Netra merah penguasa Monarch itu tak lepas dari Vloe.
Ayahanda Rae dengan bergetar berjalan menuju mayat putrinya. Ia menangis untuk pertama kalinya melihat itu.
Vloe mengerjap, dia merasa pusing sejenak. Tak boleh lebih membuang waktu, ia harus segera menemui Shiera.
"Ayahanda,"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heir to The Crown{End}
FantasiAku bereinkarnasi ke dalam gadis penguasa Calvara. Aku bersikeras mempertahankan tahta dan menghalau tombak kematian dari rakyatnya. Meski begitu, gadis ini hanya tokoh sampingan sebagai karakter yang muncul sesaat lalu mati dalam novel. Aku tidak i...