|Badai|☠️
.
"Adios!"
☠️
SEJAUH ini perjalanan menuju tengah hutan lancar-lancar saja. Disana aku akan memusatkan badai ini untuk diredakan. Jika tidak, proses pembuatan caramel penghuni Calvaraku akan terhambat. Calvara, itu nama wilayah kekuasaanku.
Tetapi, kenapa aku harus menyaksikan ini. Perang antar dua makhluk yang sampai menumbangkan banyak pohon di hutanku yang asri.
-
Netra violet Vloe di tengah badai itu terlihat menyala. Kakinya yang tenggelam dalam gaun putih mengetuk tanah sekali, pertarungan antar dua makhluk di hadapannya berhenti, keduanya terjatuh seolah tertarik gravitasi yang kuat. Lengannya yang tenggelam dalam pakaian mengibas, pepohonan yang semula tumbang kembali utuh seperti semula.
Sekarang, Vloe berhadapan dengan dua makhluk yang semula saling melempar tatapan tajam, kini tatapan itu terlempar padanya. Vloe melirik ke arah lain, kemudian tanpa dosa meninggalkan mereka.
Bahkan baru beberapa langkah, salah satu kakinya tertahan sebuah cambuk perak. Vloe menoleh mendapati dua netra emas menyorotnya tajam. Gadis itu sendiri tak tahu apakah kekuatannya dapat menyamai mereka atau tidak. Itu sedikit membuat rasa takut menjalar di hati Vloe.
"Siapa kau berani mengganggu pertarungan kami...?"
Ah, ketiga kelereng mereka sama-sama menyorot, sayang sekali si violet kalah jumlah. Vloe masih terdiam bahkan setelah nada penuh penekanan itu terdengar mengancamnya. Satu yang dipikiran Vloe.
Satu dari mereka adalah tokoh laki-laki utama.
Menghela napas, cambuk perak di pergelangan kakinya retak hingga hancur, hal itu cukup membuat si netra emas yang pendek terbelalak. Mereka kakak beradik, sejauh novel yang ia baca, sang adik tak pernah muncul, hanya pernah di katakan ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heir to The Crown{End}
ФэнтезиAku bereinkarnasi ke dalam gadis penguasa Calvara. Aku bersikeras mempertahankan tahta dan menghalau tombak kematian dari rakyatnya. Meski begitu, gadis ini hanya tokoh sampingan sebagai karakter yang muncul sesaat lalu mati dalam novel. Aku tidak i...